Pakar Ekspresi Bocorkan Polisi RB, Tersangka Penyiram Air Keras Tak Benci dengan Novel Baswedan
Analisa, pakar ekspresi bocorkan polisi RB, tersangka penyiram air keras tak benci dengan Novel Baswedan
TRIBUNKALTIM.CO - Analisa, Pakar Ekspresi bocorkan polisi RB, tersangka penyiram air keras tak benci dengan Novel Baswedan.
Pakar Ekspresi, Handoko Gani buka suara soal teriakan satu di antara dua tersangka penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
Tersangka itu berteriak sambil mengatakan Novel Baswedan adalah seorang pengkhianat.
Dilansir dari TribunWow.com, terkait hal itu, Handoko Gani pun melihat adanya sejumlah kejanggalan.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (29/12/2019).
Mulanya, Handoko membandingkan ekspresi marah tersangka dengan perbuatan keji yang dilakukan hampir 3 tahun lalu.
• Potensi Bencana Tahun 2020, 21 Gunung Api di Indonesia Status Siaga dan Waspada, Ada Gunung Sinabung
• Luna Maya Ditantang jika Bertemu Mantan, Eks Ariel NOAH Akan Tanyakan Hal Ini, Begini Reaksinya
• Awalnya, Lania Fira Mengaku Deg-degan, Begini Perasaannya ketika Dipeluk Ariel NOAH, Eks Luna Maya
• Diisukan Pacaran dengan Ariel Noah, Pengakuan Lania Fira soal Kedekatannya dengan Mantan Luna Maya
"Kalau kita lihat dari video yang kurang lebih 8 detik tersebut dan apabila kita hanya menganalisis dari situ saja," ucap Handoko.
"Justru saya ingin katakan ekspresi tersebut bukanlah ekspresi yang termasuk dalam kategori marah yang sudah bisa membuat beliau ini melakukan hal yang sedemikian kejinya."
Menurut Handoko, ekspresi yang ditampakkan oleh tersangka berinisial RB itu justru kurang mencerminkan kemarahan yang sesungguhnya.
"Artinya kalau kita bicara soal emosi marah yang dimaksud ini harusnya sudah yang level maksimum," kata Handoko.
"Dan ini saya tidak lihat dalam video yang durasinya sangat pendek itu."
Ia menambahkan, meskipun tersangka tampak berteriak dan membelakkan mata, itu tak cukup menunjukkan kebencian yang mendalam pada Novel Baswedan.
"Sebenarnya orang yang bersuara besar ketika marah ataupun dengan ekspresi wajah alisnya turun, kemudian matanya membelak itu belum tentu marah,' ujar Handoko.
Handoko pun kembali menyebut kejanggalan lain pada ekspresi tersangka.