Tak Puas Hasil Polisi, Orangtua Ahmad Yusuf, Balita Tanpa Kepala di Samarinda Ngadu ke Hotman Paris
Tak puas hasil polisi, orangtua Ahmad Yusuf Ghozali, balita tanpa kepala di Samarinda mengadu ke Hotman Paris
TRIBUNKALTIM.CO - Tak puas hasil polisi, orangtua Ahmad Yusuf Ghozali, balita tanpa kepala di Samarinda mengadu ke Hotman Paris.
Kedua orantua Ahmad Yusuf Ghozali, balita yang ditemukan tewas tanpa kepala di Samarinda terus mencari keadilan.
Keduanya berbagi tugas, di mana sang ibu bertemu Hotman Paris, dan sang ayah melapor ke Mabes Polri.
Kasus kematian Yusuf Achmad Ghozali (4) yang ditemukan tanpa kepala di drainase di Samarinda, Kalimantan Timur terus bergulir.
Teranyar, kedua orangtua Ahmad Yusuf Ghozali, Bambang Sulistyo dan Melisari didampingi tim kuasa hukum mendatangi Mabes Polri dan pengacara kondang Hotman Paris di Jakarta, Sabtu (15/2/2020).
Bambang Sulistyo mengatakan upaya itu dilakukan guna mendorong percepatan pengungkapan penyebab kasus kematian anaknya yang ditemukan tewas tanpa sebagian organ tubuh.
• Ekspresi Mengejutkan Lucinta Luna Kala Jenis Kelamin Aslinya Resmi Diketahui Publik, Gegara Narkoba
• Akibat Surat Anies Baswedan, Pemprov DKI Jakarta Minta Maaf ke Setneg, Formula E Lanjut di Monas?
• Ini Jadinya Jika Anak Bupati Dibakar Api Cemburu Lihat Pacar Berduaan di Hotel, Polisi Turun Tangan
• Anak Buah Idham Aziz Bongkar Wisata Seks Halal Daerah Ini, Diiklankan di YouTube Berbahasa Inggris
"Iya kami bagi tugas.
Istri saya ke Hotman Paris di Kopi Jhoni, saya ke Mabes Polri," ungkap Bambang saat dihubungi awak media, Sabtu (15/2/2020).
Pertemuan Melisari dan Hotman Paris sempat terekam video, Sabtu pagi.
Video itu diposting di akun Instagram milik Hotman Paris.
Dalam video, Melisari terlihat menangis tersedu-sedu sambil memegang foto Ahmad Yusuf Ghozali.
Sementara, Hotman Paris dalam video menyebut ada dugaan penjualan organ tubuh atas kasus ini.
Bambang menyebut alasan mendatangi Hotman Paris guna meminta dukungan agar kasus kematian anaknya segera diungkap.
Tujuan yang sama juga saat mendatangi Mabes Polri.
"Untuk blow up kasus ini saja.