Atlet Kaltim Berlaga di PON Papua 2020 Bakal Jalani Tes Kesehatan, Doping dan Narkotika
Atlet Kaltim yang akan berlaga di PON Papua 2020 bakal menjalani tes kesehatan, doping dan narkotika
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA -Atlet Kaltim yang akan berlaga di PON Papua 2020 bakal menjalani tes kesehatan, doping dan narkotika
Menjelang pelaksanaan PON Papua 2020 Oktober mendatang, para atlet mendapatkan perhatian khusus,
guna dapat membawa Kalimantan Timur (Kaltim) meraih target yang diinginkan.
Latihan jadi hal yang wajib dilakukan oleh setiap atlet jika ingin meraih prestasi.
Namun, atlet juga dituntut untuk senantiasa menjaga kesehatannya.
Guna menunjang kebutuhan atlet mengenai fasilitas kesehatan, KONI Kaltim telah menyediakan klinik kesehatan.
Klinik kesehatan tersebut terdapat di belakang gedung sekretariat KONI Kaltim, Jalan Kesuma Bangsa, Samarinda.
Tersedia fasilitas layanan kesehatan umum, gigi, fisioterapy, dan psikolog, termasuk fasilitas kebugaran.
• Dapat Wild Card, PABBSI Kaltim Pastikan Atlet Angkat Besi Lisa Setiawati Dapat Berlaga di PON Papua
• Lima Atlet Bulutangkis Balikpapan Perkuat Kaltim Pada PON Papua 2020,Target Raih Medali Emas
• Angkat Berat Target Medali Emas di PON Papua, Sekarang Atlet Kaltim Butuh Alat Latihan yang Memadai
• Nasib Golf Belum Jelas di PON Papua 2020, Atlet Kaltim Tetap Latihan Dengan Modal Pribadi
Ketua Bidang Sport Science KONI Kaltim, dr HM Sadiq Sahil, M.Kes menjelasakan, fasilitas kesehatan di klinik KONI Kaltim saat ini hanya melayani khusus atlet yang akan berlaga di PON Papua nanti, dan pelatih.
Atlet yang mengalami gangguan, entah sakit, maupun cedera, termasuk membutuhkan layanan psikis dapat langsung ke klinik guna menjalani pemeriksaan.
Namun, ketika kondisi atlet tersebut perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut, pihaknya akan memberikan rujukan ke rumah sakit.
"Kalau di sini tidak mampu tangani, kita akan rujuk ke rumah sakit," ungkapnya, Selasa (25/2/2020).
Kendati demikian, sejauh ini tidak ada atlet yang alami gangguan kesehatan serius.
"Pada umumnya kondisi atlet dalam keadaan normal, walaupun ada catatan-catatan, tapi hal itu tidak mempengaruhi performa atlet," imbuhnya.
Mengenai atlet yang berada di luar Samarinda, dr Sadiq menerangkan, bagi atlet yang saat ini sedang berlatih di luar Samarinda, dan alami gangguan kesehatan,