Karakter Asli Terungkap, Kemenkes Ungkap Kekhawatiran Baru di Balik Mulai Menjinaknya Virus Corona

Kemenkes menduga ada dua kemungkinan yang menyebabkan virus Corona saat ini menjadi lebih jinak.

Editor: Doan Pardede
Tribunkaltim.co/fachmi rachman
CORONA MULAI JINAK - Petugas Kesehatan Pelabuhan dan petugas Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan melaksanakan simulasi penanganan penumpang yang diduga terpapar virus Corona di Gate Kedatangan Internasional Bandara SAMS Balikpapan, Rabu (19/2/2020). 

TRIBUNKALTIM.CO - Kabar terbaru seputar virus Corona, karakter aslinya diungkap, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ungkap kekhawatiran baru di balik mulai menjinaknya virus Corona.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Corona, Achmad Yurianto menyebutkan, ada perubahan gejala terhadap orang yang terjangkit covid-19.

Saat baru pertama kali muncul di Provinsi Hubei, China, pada Desember 2019 lalu, menurut dia, orang dengan virus ini langsung menunjukkan gejala sakit berat seperti demam tinggi, batuk, pilek, serta sesak napas.

Namun belakangan ini, orang yang sudah dinyatakan positif covid-19 hanya menunjukkan gejala sakit ringan.

• Ibarat Kecepatan Pesawat Canggih yang Mendahului Suara, Begini Penularan virus Corona dari Wuhan

• China Bangun rumah sakit untuk Pasien virus Corona di Wuhan Hanya 6 Hari, Terungkap Ini Rahasianya

• Khawatir virus Corona Pesawat Batik Air Dikarantina Selama 14 Hari Usai Terbang dari Wuhan China

• Sudah Koordinasi dengan rumah sakit, Polda Kaltim Sebut Belum Ditemukan Pasien Suspect virus Corona

"Tidak terlalu berat, panasnya tidak tinggi, batuk tidak terlalu kelihatan sekali, bahkan di beberapa laporan yang kita dapatkan ada yang asimtomatik, tidak menunjukan gejala," kata Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Yuri menyebut, gejala sakit berat tak terjadi karena virus Corona yang masuk ke tubuh tidak bisa melakukan replikasi atau beranak pinak.

"Kalau dia bisa beranak-pinak menjadi banyak, pasti orang itu akan panas. Kalau itu ada di saluran pernapasan atas dalam jumlah yang banyak, pasti akan memacu terbentuknya lendir dan merangsang batuk," ujar Yuri.

"Begitu masuk ke saluran nafas bawah, maka akan terjadi kegagalan pernafasan karena seluruhnya akan dilapisi oleh lendir, yang seakan akan paru-parunya tenggelam," sambungnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan ini menduga ada dua kemungkinan yang menyebabkan virus Corona saat ini menjadi lebih jinak.

Pertama, daya tahan tubuh masyarakat semakin baik dan terjaga pasca munculnya pandemi ini, sehingga virus Corona sulit berkembang biak dalam tubuh.

Kedua, ada juga kemungkinan virus Corona memang sudah semakin lemah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved