Mahfud MD Ingin Dirikan Yayasan Mirip Supersemar Seperti Presiden Soeharto, Bentuk Wadah yang Hebat
Mahfud MD ingin dirikan Yayasan mirip Supersemar seperti Presiden Soeharto, bentuk wadah yang hebat
TRIBUNKALTIM.CO - Mahfud MD ingin dirikan yayasan mirip Supersemar seperti Presiden Soeharto, bentuk wadah yang hebat.
Menkopolhukam Mahfud MD berharap bisa memiliki yayasan seperti Supersemar.
Hal itu sampaikan Mahfud MD dalam acara Forum Komunikasi dan Koordinasi bertajuk "Meningkatkan Peran Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima beasiswa Supersemar dalam Mewujudkan SDM Unggul, Indonesia Maju" di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
"Saya mendambakan kita punya yayasan Supersemar seperti itu.
Oleh sebab itu kita sebagai pewarisnya sekurang-kurangnya mengembalikan jasa yayasan Supersemar kepada bangsa dan negara.
Sambil berusaha membentuk wadah yang hebat seperti Supersemar dulu," kata Mahfud MD.
• Inilah 4 Pertanyaan Seputar Supersemar yang Masih Jadi Kontroversi, Soekarno Menyesali Supersemar?
• SEJARAH HARI INI 11 Maret: Lahirnya Supersemar, Pembuka Jalan Soeharto Ganti Soekarno jadi Presiden
yayasan Supersemar sempat bermasalah.
Kasus yayasan Supersemar bermula saat pemerintah menggugat Soeharto (tergugat I) dan yayasan Supersemar (tergugat II) atas dugaan penyelewengan dana beasiswa yayasan Supersemar.
Dana yang seharusnya diberikan kepada siswa/mahasiswa itu ternyata disebut disalurkan kepada sejumlah perusahaan.
yayasan Supersemar diwajibkan membayar kepada negara sebagaimana putusan MA sebesar Rp 4,4 triliun.
Daftar aset yang semestinya disita antara lain 113 rekening berupa deposito dan giro, 2 bidang tanah seluas 16.000 meter persegi di Jakarta dan Bogor, serta 6 unit kendaraan roda empat.
Kejaksaan Agung ( Kejagung) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pun telah melakukan penyitaan terhadap beberapa aset milik yayasan Supersemar.
Aset yang disita tersebut antara lain vila di Mega Mendung, Bogor dan Gedung Granadi di Jakarta Selatan.
Selain dua aset yang telah disita, dilakukan penyitaan 113 rekening milik yayasan Supersemar oleh tim eksekutor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk menutupi kerugian negara.
Kepala Pusat Penerangan Kejaksaan Agung Mukri mengatakan, Kejagung melalui tim eksekutor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak akan berhenti mencari seluruh aset tersebut hingga terkumpul uang senilai Rp 4,4 triliun sebagai ganti kerugian negara.
• Pemimpin Kelompok King Of The King Kontrak Rumah di Bandung, Klaim Miliki Supersemar, Ini Faktanya
• Kontroversi Supersemar; Misteri Kop Surat hingga Pihak yang Mengaku Miliki Naskah Asli
Mandat Kekuasaan
Supersemar atau Surat Perintah 11 Maret adalah penyerahan mandat kekuasaan dari Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto pada 11 Maret 1966.