Inilah 4 Pertanyaan Seputar Supersemar yang Masih Jadi Kontroversi, Soekarno Menyesali Supersemar?
Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar merupakan salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah 4 pertanyaan seputar Supersemar yang masih jadi kontroversi, Soekarno menyesali Supersemar?
Surat Perintah 11 Maret 1966 atau Supersemar merupakan salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah Indonesia.
Bermodalkan Supersemar, Soeharto yang saat itu menjabat Menteri/Panglima Angkatan Darat mendapat mandat dari Presiden Soekarno untuk memulihkan keadaan pasca-Gerakan 30 September yang selama ini dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia.
Namun, secara perlahan Soeharto melakukan sejumlah langkah strategis yang membuat dia mengambil alih kepemimpinan nasional.
• SEJARAH HARI INI 11 Maret: Lahirnya Supersemar, Pembuka Jalan Soeharto Ganti Soekarno jadi Presiden
• Pemimpin Kelompok King Of The King Kontrak Rumah di Bandung, Klaim Miliki Supersemar, Ini Faktanya
• Kontroversi Supersemar; Misteri Kop Surat hingga Pihak yang Mengaku Miliki Naskah Asli
• 5 Sosok Penting Dibalik Misteri Supersemar, Soekarno Tegaskan Bukan Transfer Kekuasaan
Adapun, kontroversi terbesar adalah saat ini tidak ada yang tahu di mana keberadaan Supersemar.
Salinan terkait kepemimpinan nasional itu hingga saat ini tak terlacak, meskipun peristiwa penyerahan Supersemar dapat dibilang memiliki bukti sejarah yang kuat.
Setelah 53 tahun surat mandat itu dirilis, berikut sejumlah fakta terkait Supersemar.
Kompas.com berupaya menghadirkannya dalam bentuk pertanyaan, dengan harapan tetap memicu upaya pengungkapan misteri yang menyelubunginya.
1. Supersemar jadi alat Kudeta?
Supersemar tak hanya akronim dari Surat Perintah 11 Maret 1966.
Surat ini dapat dibilang sebagai "mandat" yang diberikan Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto, selaku Menteri/Panglima Angkatan Darat.