Virus Corona
Khawatir Terjangkit Virus Corona, Warga Pulau Atas Samarinda Tolak Tambat Kapal MT Harapan Baru
Khawatir terjangkit Virus Corona, warga Pulau Atas Samarinda tolak bertambat kapal MT Harapan Baru
TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA-Khawatir terjangkit Virus Corona, warga Pulau Atas Samarinda tolak bertambat kapal MT Harapan Baru
Lebih dari sepekan kapal berbendera Malaysia, bertambat di perairan Sungai Mahakam, di sekitaran Jalan Pelabuhan Pulau Atas RT 1 Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan hingga Selasa (24/3/20).
Bertambatnya kapal dengan nama MT Harapan Baru tersebut membuat warga sekitar resah, lantaran kapal tersebut sebelumnya berasal dari Negara Singapura yang dimana merupakan area terjangkit covid-19 atau Virus Corona.
Kemudian kapal tersebut menuju ke Pare-pare, Sulawesi Selatan untuk melakukan bongkar muat aspal curah.
Tetapi, ditolak oleh warga, lantaran mereka dari negara yang juga terjangkit Virus Corona, yang rencananya akan bertambat tiga hari, mereka hanya satu hari saja.
Pasca itu kapal tersebut langsung berlayar ke Samarinda , yang sebelumnya sempat bertambat di kawasan Palaran, kemudian tak lama bergeser ke kawasan Pulau Atas, Sambutan.
Baca Juga
• Saat 6 Dokter Meninggal Terpapar Virus Corona, Sambil Terisak Ali Ngabalin Ungkap Ekspresi Jokowi
• Wanita Hamil Rentan Virus Corona? Ini Analisis WHO Soal Penyakit Covid 19
• Pernah Kontak Pasien Positif Corona, 2 Warga Tarakan Masuk ODP, Pihak Medis Belum Ambil Spesimen
• Jangan Terulang di Indonesia, Terkuak Kenapa Corona Begitu Mengerikan di Italia, Sehari 800 Kematian
Menurut keterangan warga Pulau Atas yang enggan disebutkan namanya, mengatakan keresahan warga yang saat melihat pemberitaan di media televisi, yang memberitakan jika, warga Pare-pare menolak kapal tersebut bertambat wilayahnya,
karena mereka khawatir para awak kapal tersebut terjangkit Virus Corona dan mereka tak diperbolehkan untuk turun.
"Ya, kami lihat dari pemberitaan di TV, makanya kami juga was was," katanya saat ditemui di dermaga trans Pulau Atas Selasa (24/3/20) kemarin.
Lebih lanjut dikatakannya, hingga saat ini pihaknya pun berharap dari pihak terkait baik KSOP maupun pihak kesehatan pelabuhan atau pun pihak yang berwenang dapat mengambil tindakan.
"Kalau tidak ada ya, paling tidak kapal itu digeser ke Muara Berau yang tidak ada kawasan penduduknya," ujarnya.
"Nah, kalau tidak ada tindakan sama sekali yang memastikan kondisinya, kami sama warga mau potong aja tali jangkarnya," pungkasnya.
Sementara Kepala KSOP Samarinda Klas II A, Capt Dwi Yanto mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi kepada pihak agen PT Eka Ivana Jasa, meminta kapal tersebut bergeser.
"Kami minta mereka geser ke Muara Berau dan tidak bertambat di kawasan Pulau Atas," ucapnya saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (24/3/20)
Hal ini dilakukan karena adanya keresahan warga sekitar. "Kami ingin menjaga suasana kondusif dan sebagai antisipasi terhadap covid-19, yang diresahkan warga," terangnya.