Virus Corona di Samarinda

Berstatus Dokter, Tambahan Satu Orang PDP Virus Corona di Samarinda, Pulang dari Surabaya dan Malang

Andi M Ishak mengatakan, tambahan satu pasien dalam pengawasan ( PDP ) Virus Corona di Kaltim merupakan dokter yang berdomisili di Kota Samarinda.

TribunKaltim.Co/ Purnomo susanto
RUANG ISOLASI TULIP - Ruang Isolasi Tulip, RSUD AW Syahranie Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -  Jumlah PDP Virus Corona di Samarinda bertambah satu. Satu orang tersebut berstatus Dokter.

Dokter tersebut baru saja menempuh perjalanan dari Surabaya dan Malang.

Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kaltim Andi M Ishak.

Andi M Ishak mengatakan, tambahan satu pasien dalam pengawasan ( PDP ) Virus Corona di Kaltim merupakan dokter yang berdomisili di Kota Samarinda.

Saat ini, dokter tersebut tengah menjalani perawatan intensif.

• Berstatus Dokter, Pasien PDP Virus Corona Sulit Dapat Bantuan di Ruang Isolasi, Akhirnya Meninggal

• Berhasil Jinakkan Corona dan Tak Ada Meninggal, Trik Vietnam Akhirnya Terkuak, Kini Ditiru Indonesia

• Telegram Kapolri, Idham Azis Larang Polisi dan Keluarganya Lakukan Ini, Demi Cegah Virus Corona

• Kasus Virus Corona di Wilayah Anies Baswedan Meningkat, Jakarta Sudah Siapkan Skenario Terburuk

"Singkat kami sampaikan bahwa tambahan PDP di Samarinda adalah seorang dokter," ujarnya kepada media, Jumat (27/3) di Kantor Dinkes Kaltim, Jl Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.

PDP tersebut sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah / RSUD AWS Samarinda.

Merunut riwayat perjalanan, Andi menuturkan, dokter tersebut baru-baru ini melaksanakan perjalanan luar daerah yang merupakan salah satu daerah terjangkit covid-19.

"Pasien pernah melakukan perjalanan dari Malang dan Surabaya (Jawa Timur). Daerah itu merupakan daerah terjangkit Virus Corona," jelasnya.

Sepulangnya dari perjalanan tersebut, Andi menceritakan, pasien mengeluhkan gejala seperti orang yang telah terpapar Virus Corona. Namun, kondisi pasien dalam keadaan stabil.

"Pasien melakukan perjalanan ke daerah tersebut, karena yang bersangkutan sedang mengikuti pelatihan dokter spesialis. Kebetulan saja, pasien berprofesi sebagai dokter. Pulang dari sana, pasien mengeluhkan batuk," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved