3 Tewas, Ini Kronologi, Penyebab Bentrok TNI Vs Polri di Papua, Kapolda Minta Keluarga Tetap di Mako
Peristiwa bentrok personel TNI dan Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua tersebut dikabarkan mengakibatkan dua anggota polisi tewas.
TRIBUNKALTIM.CO - Peristiwa bentrok antara personel TNI dan Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, terjadi Minggu (12/4/2020).
Bentrok tragis ini melibatkan anggota polisi dari Polres Memberamo Raya dan tentara dari Satgas Yonif 755 di Distrik Kasonaweja, Memberamo Raya.
Peristiwa bentrok personel TNI dan Polri di Papua tersebut dikabarkan mengakibatkan dua anggota polisi tewas.
Berdasarkan informasi yang beredar, pertikaian bermula pada sabtu (11/5/2020) akibat kesalahpahaman hingga Minggu (12/4/2020) pagi.
• Di Perbatasan RI-Malaysia, TNI Gelar Karya Bakti Bersih-bersih Lingkungan Sekolah di Mahulu
• Tegur Rombongan Danki Batalyon Infanteri TNI, Kapolsek dan Anggotanya Terluka, Markas Polisi Dirusak
• Bentrok TNI-Polri di Tapanuli Utara, Kapolsek Terluka dan Markas Polisi Dirusak, Dipicu Kemacetan
• Tindak Pidana Pelanggaran Prajurit TNI AD di Kodam VI Mulawarman Turun 25 Persen
Sementara itu, diketahui kronologi terjadinya bentrok antara TNI dan Polri dipicu kesalahpahaman.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw.
"Memang betul ada pertikaian yang berawal dari kesalahpahaman hingga menyebabkan dua anggota Polres Mamberamo Raya meninggal," kata Kapolda Papua Irjen Paulus.
Pihaknya mengatakan jika pertikaian bermula pada sabtu (11/5/2020) akibat kesalahpahaman hingga Minggu (12/4/2020) pagi.
Namun, Irjen Paulus menjelaskan jika Kapolres Memberamo Raya sedang berupaya menyelesaikan masalah dengan Dandim 1702/Sarmi.
Irjen Paulus juga memastikan akan segera bertolak ke Mamberamo Raya bersama Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayjen Herman Asaribab.
"Senin (13/4/2020) saya bersama Pangdam XVII/Cenderawasih akan ke Mamberamo Raya, namun hari ini Danrem 172, Direktur Intelkam dan beberapa pejabat ke Mamberamo Raya," kata Irjen Paulus.