Virus Corona
Tak Ada APD, Tak Kunjung Dirawat Bayi PDP Corona Meninggal, Satgas Covid-19: Pasien Berhak Dilayani
Seorang bayi berstatus PDP Virus Corona meninggal dunia, bayi tak kunjung mendapat perawatan dari RS karena tenaga media tak memiliki APD
TRIBUNKALTIM.CO - Seorang bayi berstatus Pasien Dalam Pengawasan ( PDP ) Virus Corona meninggal dunia.
Pasalnya, bayi tersebut tak kunjung mendapat perawatan dari rumah sakit karena tenaga medis tak memiliki Alat Pelindung Diri ( APD ).
Hal ini pun disesalkan oleh Anggota Satuan Tugas (Satgas) Penanganan covid-19, Erlina Burhan.
Menurutnya hal itu seharusnya tidak terjadi.
Namun Erlina juga menyoroti rumitnya birokrasi Pemerintahan di tengah wabah Virus Corona terkait pendistribusian APD yang sangat dibutuhkan tenag medis.
• Stok Reagen di BBLK Surabaya Terpenuhi, Pemeriksaan Sampel Swab Asal Kalimantan Utara Mulai Normal
• Kasus Virus Corona di Surabaya Meningkat Sabtu 11 April 2020, Risma Kasi Makan PDP dan ODP Covid-19
• Pria Surabaya Nyaris Buta Terkena Cairan Disinfektan, WHO dan Kemenkes Sudah Peringatkan Risma
• Disinfektan Makan Korban di Wilayah Risma, Pria Surabaya ini Nyaris Buta, Pembuluh Darah Mata Pecah
Dilansir TribunWow.com, Erlina Burhan menyebut rumitnya birokrasi, terutama untuk penyediaan alat medis, tak layak dilakukan dalam kondisi pendemi Virus Corona.
Ia menyatakan, Virus Corona sudah menelan banyak nyawa tenaga medis.
Karena itu, menurut Erlina Burhan Pemerintah perlu segera memenuhi tanggung jawab, yakni dengan menyediakan stok alat pelindung diri ( APD ).
Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube Official iNews, Minggu (12/4/2020).
Pada kesempatan itu, mulanya Erlina menanggapi soal kabar tewasnya seorang bayi yang ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan ( PDP ) Virus Corona di Sulawesi Tenggara ( Sultra ).
Bayi itu meninggal dunia di ruang isolasi rumah sakit (RS) dan dikabarkan tak mendapat penanganan apapun dari para tenaga medis.
Nasib malang itu menimpa sang bayi karena rumah sakit tak memiliki stok alat pelindung diri ( APD ) sehingga tenaga medis tak berani mendekat.

Terkait hal itu, Erlina pun menyampaikan keprihatinannya.
Erlina menyebut kejadian itu tak seharusnya terjadi.
"Ini sungguh memprihatinkan ya, memperihatinkan sekali, harusnya tidak boleh terjadi," ucap Erlina.