Cover Story
Putus Rantai Penyebaran Covid-19, Risma Dewi Marthen Ikuti Pesan Najwa Shihab: Soliter & Solidaritas
Putus rantai penyebaran covid-19, Risma Dewi Marthen ikuti pesan Najwa Shihab: soliter & solidaritas.
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Putus rantai penyebaran covid-19, Risma Dewi Marthen ikuti pesan Najwa Shihab: soliter & solidaritas.
Wabah covid-19 yang kian menyebar di pelosok Tanah Air, membuat banyak pihak saling bahu-membahu mengumpulkan donasi lewat aksi galang dana untuk lawan virus corona.
Mulai dari komunitas, korporasi hingga masyarakat umum.
Deretan pihak melakukan penggalangan dana dengan caranya masing-masing. Ada yang membuka dan mengumpulkan donasi, ada pula yang ikut menyumbangkan uangnya. Semua orang memiliki caranya masing-masing untuk bersatu melawan covid-19.
Risma Dewi Marthen, satu perempuan muda di Balikpapan ikut serta dalam aksi #bersatumelawancorona.
Bukan aksi besar-besaran seperti mengumpulkan donasi sebanyak-banyaknya, ia justru menjadi salah satu yang ikut berkontribusi memutus rantai penyebaran virus SARS CoV-2 ini.
Risma Dewi Marthen menyebut, butuh solidaritas yang kuat untuk bersama-sama menanggulangi wabah yang terjadi ini.
Tanggung jawab memutuskan mata rantai virus yang sudah menelan banyak korban jiwa, bukan hanya tugas pemerintah dan tenaga medis saja.
"Meski kita tahu, pemerintah pusat maupun daerah berusaha semaksimal mungkin, dan tenaga medis yang berjuang menyelamatkan para korban terinfeksi. Tugas kita sebagai masyarakat umum adalah tidak menambah beban mereka," ungkapnya.
Caranya adalah berperilaku soliter, seperti yang diucapkan Jurnalis kawakan Najwa Shihab.
Bahwa soliter adalah solidaritas di kondisi kekinian.
"Kalau bisa mengikuti aturan dari pemerintah, tetap di rumah saja jika tidak ada keperluan mendesak. Dan gunakan masker. Tetap terapkan social distancing meski amat sangat bosan di rumah," tambahnya.
Selain itu, menjaga kebersihan diri sendiri adalah yang terpenting. Memperhatikan makanan yang hendak dikonsumsi, rajin mandi dan cuci tangan serta tidak begadang.
Ia menyebut, kepedulian dan kesadaran masyarakat-lah yang sangat penting, agar penyebaran virus tidak semakin meluas.
Perempuan yang mengenyam pendidikan di Teknik Sipil Politeknik Negeri Balikpapan ini juga turut berempati dengan banyaknya korban terdampak.