Nasib Ravio Patra Belum Aman, Anak Buah Idham Azis Gandeng Facebook Buktikan WhatsApp Tak Diretas
Nasib aktivis Ravio Patra belum aman, anak buah Idham Azis gandeng Facebook buktikan WhatsApp tak diretas
TRIBUNKALTIM.CO - Nasib aktivis Ravio Patra belum aman, anak buah Idham Azis gandeng Facebook buktikan WhatsApp tak diretas.
Aktivis Ravio Patra telah dilepaskan oleh polisi setelah sebelumnya sempat ditangkap.
Meski demikian, jajaran Idham Azis masih akan terus membuktikan perihal WhatsApp Ravio Patra yang diduga menyebarkan ajakan provokasi.
Polda Metro Jaya berencana menggandeng Facebook sebagai pemilik server WhatsApp untuk membuktikan adanya peretasan atau tidak.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Suyudi Ario Seto mengatakan pihaknya masih memeriksa dugaan adanya peretasan akun WhatsApp (WA) milik aktivis Ravio Patra yang menyebabkan akun tersebut menyebarkan pesan provokasi dan ujaran kebencian.
• Refly Harun Blak-blakan Beber Alasan Sering Kritik Jokowi Bukan Karena Membenci, Tak Serang Personal
• Kabar Gembira, Bantuan Tunai Rp 600 Ribu Mulai Dibagikan Langsung Door to Door untuk Warga Miskin
• Kabar Terbaru SKB CPNS: Kata BKN Soal Opsi Ditiadakan hingga Kelulusan Cukup Pakai Ranking SKD Saja
Diketahui akibat pesan tersebut, Ravio sempat diamankan dan diperiksa di Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran pesan yang bersifat keonaran atau provokasi pada Kamis (24/4/2020) lalu.
"Mengenai alibi RPA yang mengatakan bahwa akun WhatsApp-nya di-hack oleh orang lain, tim penyidik masih mendalami hal ini sesuai dengan prosedur, penyelidikan dan penyidikan," kata Suyudi kepada awak media, Senin (27/4/2020).
Suyudi mengatakan, penyidik hingga saat ini masih memerlukan sejumlah keterangan lain dari ahli dan analisis.
Dia bilang, permintaan keterangan ini dibutuhkan waktu yang cukup panjang.
"Penyidik memerlukan beberapa keterangan lain untuk menguatkan, berupa keterangan saksi ahli, analisis dan lainnya. Kemungkinan keterangan lainnya memerlukan waktu yang lebih panjang sebab keterangan tersebut berkaitan dengan server WhatsApp," ungkapnya.
Tak hanya itu, ia menyatakan, penegak hukum juga akan menggandeng Facebook selaku pemilik server WhatsApp untuk pemeriksaan server terkait penyelidikan dugaan adanya peretasan akun tersebut.
"RPA menjadi saksi karena tim penyidik masih memerlukan keterangan lain, di mana keterangan ini memerlukan hukum acara yang berbeda menyangkut pemeriksaan server dan sistem informasi yang tidak berada di Indonesia," katanya.
"Dalam hal ini, hanya penegak hukum yang bisa mendapatkan otoritas untuk mendapatkan informasi mengenai data yang dibutuhkan, sesuai dengan protokol dari Facebook Corporation sebagai pemilik server WhatsApp," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya membenarkan telah menangkap Ravio Putra Anggota Open Government Partnership Steering Committee (OGP SC), Ravio Patra pada Rabu (22/4/2020) kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.