Lawan Pemerintah Jokowi, Gubernur Sultra Tolak Kedatangan 500 TKA China, Akibatnya Tak Main-main

Lawan Pemerintah Jokowi yang beri izin, Gubernur Sultra tolak kedatangan 500 TKA China, akibatnya tak main-main

Editor: Rafan Arif Dwinanto
IST/Tribunnews
Hoaks unjuk rasa tenaga kerja asing asal China di Marowali, Sulawesi Tengah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Lawan Pemerintah Jokowi yang beri izin, Gubernur Sultra tolak kedatangan 500 TKA China, akibatnya tak main-main.

Rencana kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing atau TKA asal China ke Sulawesi Tenggara atau Sultra ditentang banyak pihak.

Meskipun, ratusan TKA China ini sudah mengantongi izin dari Pemerintah Pusat yang dipimpin Presiden Jokowi.

Sebelumnya, Bupati Konawe juga menuturkan dirinya dijanjikan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk memermudah TKA China masuk.

Gubernur dan DPRD Sulawesi Tenggara ( Sultra) satu suara menolak kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing ( TKA) asal China yang rencananya masuk mulai pekan ini secara bertahap.

 Tuduhan Virus Corona Donald Trump Berbuntut Panjang, Presiden AS Bongkar Upaya China Jegal Dirinya

 Blak-Blakan, Refly Harun Bongkar Dirinya Diancam Sosok Ini Karena Kerap Kritik Pemerintah Jokowi

 Dianggap Tak Paham Agama, Mahfud MD Ungkap Kekesalannya di ILC, Reaksi Ali Ngabalin Menahan Tawa

Gubernur Sultra Ali Mazi membenarkan rencana kedatangan ratusan TKA yang akan bekerja di salah satu pabrik smelter yang ada di Sultra.

Diakuinya, pemerintah pusat telah menyetujui kedatangan TKA asal China di Sultra.

Menurut Ali Mazi, penolakan itu dilakukan karena bertentangan dengan susana kebatinan masyarakat Sultra yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.

"Setelah saya mengetahui informasi itu, langsung mengundang Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan juga DPRD, Danrem, Kapolda, Imigrasi.

Kesimpulannya kita keberatan untuk kebijakan memasukkan kembali 500 TKA asal China,” ungkap Ali Mazi di rumah jabatan gubernur awal pekan ini.

Penolakan itu, lanjut Ali Mazi, karena tidak memungkinkan.

Apalagi masalah TKA pernah memicu gejolak masyarakat, meskipun dilengkapi dengan dokumen bebas dari Covid-19.

“49 TKA yang lalu saja kita sudah babak belur.

Suasana kebatinan masyarakat menghadapi corona, tidak tepat dengan memasukkan TKA asal China,” terangnya.

Ali Mazi mengaku, telah mengundang pihak perusahaan untuk menunda sementara memasukkan TKA tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved