Virus Corona
Terjawab! Dulu Mengelak Corona Berasal dari Laboratorium Wuhan, Pengakuan Terbaru China Mengejutkan
China akhirnya membuat sebuah pengakuan mengejutkan seputar virus Corona atau covid-19, padahal sebelumnya sempat mengelak
TRIBUNKALTIM.CO - China akhirnya membuat pengakuan seputar virus Corona atau covid-19.
Bila sebelumnya sempat mengelak bahwa virus Corona atau covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan, kini terkuak fakta baru.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terus menyebut Institut Virologi Wuhan sebagai asal mula covid-19.
Trump dan Pompeo sama-sama mengklaim ada bukti besar virus Corona berasal dari sana.
• Beredar Viral Percakapan Diduga NF Remaja yang Bunuh Bocah, Bahas Masokis Pakai Lilin dan Gesper
• Habib Bahar bin Smith Berterima Kasih pada Habib Rizieq, Kepulangannya Disambut Maulid di Pesantren
• China Akhirnya Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah, tapi Bukan Seperti Tudingan Amerika
• Iuran BPJS Naik di Tengah Pandemi Corona, Bupati Berau Sebut Kebijakan Tidak Pro Rakyat
Akan tetapi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Washington tidak memiliki bukti yang sahih untuk mendukung klaim 'spekulatif' tersebut.
Sementara itu, China mengaku telah menghancurkan beberapa sampel virus Corona di awal munculnya wabah.
Meski begitu, China membantah tuduhan Amerika Serikat ( AS) bahwa ini dilakukan untuk menutup-nutupi.
Pernyataan ini diucapkan oleh Liu Dengfeng seorang pengawas di divisi sains dan pendidikan Komisi Kesehatan Nasional China, dalam konferensi pers pada Jumat (15/5/2020) di Beijing.
Ia mengatakan, pemerintah China telah mengeluarkan perintah pada 3 Januari untuk membuang sampel virus Corona jenis baru di fasilitas tertentu yang tidak memenuhi persyaratan.
Sebab, penyakit ini menular dan sampelnya dibuang untuk "mencegah risiko terhadap keamanan biologis laboratorium, dan mencegah bencana sekunder yang disebabkan oleh patogen tak dikenal".
Keputusan itu dilakukan setelah virus Corona jenis baru yang dikenal dengan nama resmi SARS-CoV-2, digolongan sebagai Kelas II berdasarkan penelitian dan rekomendasi para ahli, kata Liu dikutip dari Newsweek Jumat (15/5/2020).