Virus Corona
Obat Virus Corona Dikembangkan di China, Mempersingkat Pemulihan dan Menumbuhkan Kekebalan
Selain itu obat yang tengah masuk proses uji coba ini juga memperkuat kekebalan tubuh
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah obat yang diklaim mampu menyembuhkan virus Corona tengah dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan di China.
Obat ini disebut mampu mengobati pasien covid-19 dengan cepat.
Selain itu obat yang tengah masuk proses uji coba ini juga memperkuat kekebalan tubuh
Para ilmuan di Universitas Peking, China dikabarkan tengah mengembangkan obat yang diyakini cukup kuat untuk menghentikan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Melansir Kompas.com, para peneliti menerangkan, obat ini tidak hanya dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien, tapi juga bisa menumbuhkan kekebalan jangka pendek.
Sunney Xie direktur pusat Inovasi Genomik Tingkat Lanjut di Beijing mengatakan kepada AFP, bahwa obat ini telah berhasil diuji pada hewan.
• Dokter Ungkap Virus Corona Sanggup Bertahan di Smartphone, Jangan Sepelekan, Segera Lakukan Ini
• Akhirnya Presiden Xi Jinping Menyerah, Persilakan Penyelidikan Asal Virus Corona, Syaratnya Ada WHO
Obat ini menggunakan antibodi penawar, yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk mencegah virus menginfeksi sel-sel tubuh.
Tim Xie mengisolasi antibodi tersebut dari 60 pasien yang sembuh dari Covid-19.
Sebuah studi pada penelitian tim yang diterbitkan pada Minggu (17/5/2020) di jurnal ilmiah Cell menunjukkan, penggunaan antibodi memberikan potensi "penyembuhan" untuk penyakit dan mempersingkat waktu pemulihan.
Xie mengatakan obat itu harus siap digunakan akhir tahun ini, dan pada waktunya saat terjadi potensi wabah di musim dingin.
"Perencanaan untuk uji klinis sedang dilakukan," kata Xie sembari menambahkan uji klinis akan dilakukan di Australia dan negara-negara lain dikarenakan kasus-kasus virus corona telah berkurang di China.
"Harapannya antibodi yang dinetralkan ini bisa menjadi obat khusus yang akan menghentikan pandemi," ungkapnya.
China sudah memiliki 5 calon vaksin Covid-19 yang sedang diuji coba ke manusia, kata seorang pejabat kesehatan pekan lalu.
Namun Badan Kesehatan Dunia telah memperingatkan bahwa pengembangan vaksin bisa memakan waktu 12-18 bulan.
Pencegahan dan Penyembuhan