TRIBUN KALTIM. CO, SAMARINDA - Beredar informasi di media sosial bahwa bagi warga yang terdampak Banjir Samarinda dan emergency yang memerlukan perawatan medis bisa dibawa berobat ke puskesmas mulai hari ini, Selasa (26/5/2020).
Dan juga, jika dirasa gawat darurat dipersilahkan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Apabila korban Banjir Samarinda tersebut tidak bukan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, biayanya akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Samarinda.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda Ismed Kusasih sebagai yang mengetahui di edaran tersebut, membenarkan tentang informasi itu.
• Info BMKG 26 Mei 2020, Prakiraan Cuaca 33 Kota di Indonesia, Termasuk Samarinda tak Ada Hujan
• NEWS VIDEO Lebaran H+1, Banyak Warga Bontang dan Samarinda Datang ke Kutim Sekedar Silahturahmi
Namun itu berlaku hanya semasa tanggap darurat banjir saja dan tergolong sebagai kedarutan medik, serta warga tersebut ber- Kartu Tanda Penduduk (KTP) Samarinda.
"Selama masa tanggap darurat banjir Dan tergolong kedaruratan medik ya, Dan ber-KTP Samarinda atau warga Samarinda," balasnya saat di chat TribunKaltim.co, pada Selasa (26/5/2020).
Berkut isi pemberitahuan yang beredar:
Perhatian Rekan ITS-TRC dan Relawan Se-Kota Samarinda.
Bagi warga terdampak banjir dalam kondisi emergency dan memerlukan perawatan medis.
Silahkan di bawa ke puskesmas terdekat yang buka mulai, Selasa 26 Mei 2020.
Dan jika benar-benar gawat darurat dipersilahkan langsung di bawa Ke RSUD AW Sjahranie.
Jika pasien tersebut tidak memiliki jaminan seperti BPJS maka biaya pengobatan di tanggung oleh Pemerintah Kota Samarinda.
(SYARAT HANYA UNTUK KORBAN BANJIR).
Demikian untuk di 87 kan kepada seluruh relawan yang saat ini berjuang membantu warga terdampak banjir.
Salam tangguh untuk kita semua.
Tertanda,
INFO TARUNA SAMARINDA
Mengetahui,
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda,
dr Ismed Kosasih
• RSUD AW Sjahranie Samarinda Dikepung Banjir, Klaim Pelayanan Kesehatan Masih Berjalan Normal
• Pekerjaan Dadakan di Tengah Banjir Samarinda, Antar Pulang Pergi Bisa Kantongi Uang Rp 350 Ribu
Kisah Unik Saat Terjadi Banjir, Pekerjaan Dadakan Bisa Kantongi Uang Rp 350 Ribu
Kondisi banjir yang terjadi di Kota Samarinda tepatnya di Jalan Pm. Noor Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur yang kian meninggi sejak Jumat (22/5/2020) dimanfaatkan oleh warga untuk menambah penghasilan mereka.
Diungkapkan seorang warga bernama Resmi (37) seorang sopir truk material bangunan.
Mengaku kepada TribunKaltim.co, di tengah kondisi banjir yang sedang terjadi di Samarinda, dirinya harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Kondisi begini, walaupun masih hari lebaran ya tetap harus bekerja, untuk tambahan anak-anak di rumah," ucapnya.
Dirinya bersama beberapa rekannya memanfaatkan kondisi banjir yang terjadi sejak Jumat (22/5/2020) untuk membantu warga yang ingin melintasi Jalan PM. Noor hingga persimpangan Bukit Alaya Samarinda.
Truk yang sebelumnya digunakan untuk mengangkut material bahan bangunan seperti pasir dan batu, kini beralih fungsi untuk mengangkut kendaraan roda dua.
"Kami menyediakan jasa angkut kendaraan roda dua untuk melintasi jalanan yang banjir," jelasnya.
"Kami kasih harga 25 ribu sekali angkut, untuk ngelewati genangan air banjir," sambungnya.
Lebih lanjut dikatakannya, aktivitas yang mereka lakukan sudah berlangsung mulai minggu (24/5/2020) hingga senin (25/5/2020) sore ini.
Dirinya mengaku, jika perjalanan pulang pergi dari Jalan Pm Noor hingga Bukit Alaya dan sebaliknya, ia dapat mengantongi biaya angkut Rp 350 ribu.
"Kami sekali angkut tujuh motor sampai persimpangan Bukit Alaya. Begitu juga sebaliknya. Tapi terkadang yang dari arah sana ( Bukit Alaya ) agak sedikit yang naik," tandasnya.
Resmi menambahkan ia bersama rekannya melakukan jasa angkut kendaraan roda dua milik warga mulai siang hari.
"Mulai siang kami sudah jalan. Ya lumayan untuk tambahan di tengah kondisi begini," pungkasnya.
(TribunKaltim.co/M Riduan/Budi Dwi Prasetiyo)