Inilah 4 Capres Potensial di Pilpres 2024 Versi Yunarto Wijaya dan Analisa, Prabowo dan Ahok Absen?
Pilpres 2024 diprediksi akan berlajalan menarik karena Presiden Jokowi dipastikan tidak boleh mencalonkan kembali
TRIBUNKALTIM.CO - Meski masih terbilang masih lama, namun siapa saja sosok yang diyakini akan bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sudah mulai bermunculan.
Pilpres 2024 diprediksi akan berlajalan menarik.
Pasalnya di Pilpres 2024, Presiden saat ini, Joko Widodo (Jokowi) dipastikan tidak boleh mencalonkan kembali sesuai ketentuan undang-undang.
Pengamat politik Yunarto Wijaya lantas menganalisa empat sosok potensial yang akan berlaga di ajang Pemilihan Presiden 2024.
• Bukan Juli, Ikatan Guru Indonesia Sarankan Sekolah Buka Lagi di Bulan Ini, Lebih Aman dari covid-19?
• Bukan Wilayah Anies Baswedan, Kota Ini Jadi Wuhan Indonesia, Jokowi Turun Tangan Atasi Virus Corona
• Ketahuan, Ganjar Pranowo Rupanya Pakai Alat Canggih Pantau Gerak Warga di Lebaran, Hasil Mengejutkan
• Ayah Olga Menangis, Rumah Peninggalan Mau Dijual Anaknya, Nagita Slavina Bentak Billy Syahputra
Keempat sosok itu memiliki keunggulan sekaligus catatan masing-masing.
Hal itu diungkapkan Yunarto Wijaya saat menjadi narasumber di kanal YouTube Robert Harianto dilansir TribunJakarta pada Kamis (28/5/2020).
Yunarto Wijaya menjelaskan, Pilpres 2024 merupakan momen yang berbeda bagi masyarakat Indonesia.
"2024 itu momen terbesar regenerasi. Dulu-dulu bisa ketebak yang maju sebagai Presiden Indonesia itu berdarah biru, punya partai, cucunya pendiri NU dan sebagainya."
"Nama-nama itu kerap kali muncul tetapi apa yang terjadi dengan Jokowi, dia mendobrak nama itu semua," ujar Yunarto Wijaya.
Untuk itu, Yunarto Wijaya mengingatkan kepada sosok yang masih memiliki keinginan kuat maju untuk menahan diri dan legowo memberikan kesempatan kepada generasi muda.
"Kalau 2024 itu berbeda karena sosok yang masih nafsu ingin maju jadi Capres itu secara biologis sudah tua, jadi seharusnya tak perlu memaksakan diri. Terlebih secara psikologis, jika memaksakan orang tua yang maju maka tak akan menang."