Ekspor Cangkang Sawit di Kaltim Tetap Bergairah dengan Tujuan Jepang

Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Balikpapan mencatat ekspor cangkang sawit dari Kalimantan Timur kembali bergairah.

Penulis: Heriani AM | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Pelepasan ekspor komoditas pertanian Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Balikpapan beberapa waktu lalu, 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Pandemi Virus Corona atau covid-19 membuat lesu hampir semua sektor, baik kesehatan, sosial hingga ekonomi.

Salah satunya adalah dunia ekspor impor dan perdagangan.

Kendati demikian, Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Balikpapan mencatat ekspor cangkang sawit dari Kalimantan Timur kembali bergairah.

Kepala Balai Karantian Pertanian Balikpapan Abdul Rahman menuturkan, sejak adanya pembatasan transportasi di masa pandemi covid-19, ekspor cangkang sawit asal Kalimantan Timur sempat terhenti.

Namun Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Balikpapan kembali melakukan ekspor komoditi tersebut.

Baca Juga

Digerebek di Kebun Sawit, Lima Pria di Tanjung Selor DitetapkanTersangka Judi Sabung Ayam

Ibu Tiga Anak yang Curi Sawit untuk Beli Beras akan Diadili, karena Rugikan PTPN Senilai Rp 76.500

"Tercatat sebanyak 17,6 ribu ton cangkang sawit dengan nilai Rp 30 miliar telah diekspor ke Jepang. Komoditas cangkang sawit itu adalah produk samping kelapa sawit asal Kaltim," ujar Abdul Rahman.

Produk asal sub sektor perkebunan ini dipastikan telah memenuhi persyaratan teknis negara tujuan. Perusahaan yang melakukan ekspor adalah PT EBL yang bergerak pada ekspor cangkang sawit.

Informasi yang dihimpun, pemerintah tengah mendorong ekspor komoditas cangkang kelapa sawit atau palm kernel shell (PKS) ke pasar Jepang.

Pasalnya, produk biomassa ini menjadi andalan negeri Sakura itu untuk mendorong pembangunan pembangkit listrik berbasis energi hijau.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang melaporkan kebutuhan akan energi listrik di Jepang hingga 2030, sebagian besar akan disuplai oleh batubara sebesar 26 persen dan energi terbarukan sebesar 22-24 persen.

Dari nilai tersebut, energi terbarukan tercatat mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 10,3 persen dari seluruh pasokan energi nasional Jepang dibanding 2016.

Cangkang sawit salah satu produk unggulan asal Kaltim. Untuk memastikan komoditas tersebut bebas dari hama, pihaknya memberi perlakuan berupa fumigasi atau metode pengendalian hama.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved