Virus Corona
Covid-19 Masih Tinggi, Risma Minta PSBB Surabaya Diakhiri dengan Janji Ini, Begini Jawaban Khofifah
Meski angka covid-19 masih tinggi, Risma minta PSBB Surabaya diakhiri dengan janji ini, begini jawaban Khofifah, Gubernur Jawa Timur
TRIBUNKALTIM.CO - Meski angka covid-19 masih tinggi, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ( Risma ) minta PSBB Surabaya diakhiri dengan janji ini, begini jawaban Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur ( Jatim ).
Walikota Risma meminta Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) Surabaya diakhiri dengan alasan ekonomi, Risma berjanji akan memutus rantai penyebaran virus Corona dengan cara ini.
Bagaimana tanggapan Gubernur Jatim, Khofifah soal usulan Risma dan juga keputusan PSBB di Sidoarjo dan Gresik.
Hasil rapat terbatas dari Forkopimda Jawa Timur bersama Forkopimda tiga daerah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik yang digelar di Gedung Negara Grahadi, Minggu (7/6/2020) malam.
Pelaksanaan PSBB di kawasan Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik tahap 3 yang berakhir 8 Juni 2020 akan diputuskan hari ini, Senin (8/6/2020).
Dipimpin oleh Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono, rapat tersebut dihadiri oleh Wakapolda Jatim Brigjend Pol Slamet Hadi, Kasdam V Brawijaya Brigjend TNI Agus Setiawan dan juga para kepala daerah.
• Luar Biasa 519 Pasien Covid-19 di Surabaya Sembuh Dalam 5 Hari, Ini Rahasia Walikota Risma
• Bahas New Normal di Daerah-daerah, Mahfud MD Ungkap Kondisi Kebalikan DKI Jakarta dan Surabaya Jatim
• Pemprov Jatim: Surabaya Zona Merah Tua, Bukan Hitam, Anak Buah Risma Bandingkan dengan Wilayah Anies
• Peta Covid-19 Jatim, Surabaya Jadi Zona Hitam, Doni Monardo Ungkap Penyebabnya, Menkes Puji Risma
Tampak dalam pembahasan rapat tersebut Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto, dan untuk Kota Surabaya diwakilkan oleh Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Surabaya Irvan Widyanto.
Dalam pembahasan tersebut turut dibahas evaluasi penerapan PSBB di kawasan Surabaya Raya.
Khususnya dari tinjauan kajian epidemiologi.
Mulai dari tren pertambahan kasus covid-19, tren kematian kasus covid-19 dan juga tren kesembuhan kasus covid-19 di tiga daerah Surabaya Raya.
Dalam rapat tersebut dengan turut hadir pula, Tim Advokasi PSBB & Survailans, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Dr Windhu Purnomo.
Dalam pemaparannya, Windhu mengatakan bahwa angka kasus Surabaya Raya masih tinggi.
Dimana attack rate Kota Surabaya masih 94,1.
Artinya, setiap 100 ribu penduduk ada 94,1 orang positif.
Dikatakan Windhu hal ini harus menjadi pertimbangan besar, sebab jumlah ini lebih tinggi dibanding Jakarta yang hanya 60 angka attack ratenya.