Masyarakat Keluhkan Lonjakan Tagihan Listrik, Erick Thohir Bela PLN: Beri Keringanan Bisa Dicicil
Erick Thohir ikut berkomentar soal banyaknya masyarakat mengeluh lonjakan tagihan listrik. Kenaikan tersebut bukan karena tarif listrik naik.
Penulis: Rita Noor Shobah |
TRIBUNKALTIM.CO - Erick Thohir ikut berkomentar soal banyaknya masyarakat mengeluh lonjakan tagihan listrik.
Erick Thohir mengatakan, kenaikan tagihan listrik tersebut bukan karena PT PLN (Persero) menaikkan tarif.
Menurutnya, lonjakan tagihan listrik terjadi karena konsumsi listrik masyarakat selama pandemi covid-19 meningkat.
• Kronologi Tagihan Listrik Warga Malang Melonjak Sampai Rp 20 Juta, Keanehan Terjadi Mulai Bulan Mei
• KLAIM Voucher Listrik Gratis Juni 2020, Login stimulus.pln.co.id dan Hubungi WhatsApp 08122123123
• Makmur HAPK Dorong PT PLN Berinovasi dan Membuat Formulasi Atasi Pemerataan Listrik di Kaltim
• Di Twitter, Fadjroel Rachman Bongkar Pemakaian Listrik Rumah Fadli Zon, Anggota Prabowo Protes PLN
"Yang tadinya ( tagihan listrik) bulanan, karena kemarin ada covid, tidak tertagihkan."
"Baru tertagihkan pada bulan yang bisa ditagihkan, padahal itu tagihan berapa bulan jadi satu," ujar Erick Thohir saat teleconference dengan wartawan, Jumat (12/6/2020).
"Memang kita biasa kalau enggak ditagih lupa, pas ditagih marah, padahal kita enggak lihat breakdown-nya," katanya.
Namun, kata Erick Thohir, PLN telah memberikan keringanan kepada masyarakat yang tagihannya membengkak.
"Tapi apa pun kemarin PLN sudah buat pengumuman bisa dicicil, memang ya namanya juga bulanan," kata Erick Thohir.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) kembali menegaskan, membengkaknya tagihan bukan diakibatkan adanya kenaikan tarif listrik.
Melainkan meningkatnya konsumsi pelanggan selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) diterapkan.
Direktur Niaga dan Manajemen PLN, Bob Saril menjelaskan bahwa penghitungan tagihan listrik dilakukan dengan mengkalikan volume pemakaian listrik dengan tarif listrik yang berlaku.
Namun, dengan tidak dinaikannya tarif listrik sejak 2017, maka penyebab utama membengkaknya tagihan adalah meningkatnya konsumsi listrik pelanggan.
"Murni akibat pemakaian pelanggan selama covid-19," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (11/6/2020).
Lebih lanjut, Bob Saril mengatakan, sejak Maret 2020 pihaknya tidak melakukan mencatatan meter pelanggan secara langsung.
Tagihan listrik rekening April hingga Mei 2020 dilakukan dengan menghitung konsumsi rata-rata selama 3 bulan terakhir.