Virus Corona

Penjelasan dr Reisa Broto Asmoro: Dexamethasone Bukan Obat Cegah Covid-19, Saat Ini Belum Ada Obat

Penjelasan dr Reisa Broto Asmoro: dexamethasone bukan obat untuk mencegah covid-19, dan hingga saat ini belum ada obat dan vaksin.

Editor: Amalia Husnul A
Kompas.com
dr Reisa Broto Asmoro. Berikut ini penjelasan dr Reisa Broto Asmoro: Dexamethasone bukan obat untuk mencegah covid-19, dan hingga saat ini belum ada obat dan vaksin. 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini penjelasan dr Reisa Broto Asmoro: dexamethasone bukan obat untuk mencegah covid-19, dan hingga saat ini belum ada obat dan vaksin

Penegasan ini disampaikan anggota tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, menegaskan dexamethasone bukan obat untuk mencegah virus Corona

Dalam penjelasannya, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan hingga saat ini belum ditemukan vaksin atau obat tetap untuk perawatan Covid-19.

"Obat ini tidak memiliki khasiat pencegahan ini bukan penangkal Covid-19. Ini bukan vaksin, ini merupakan kombinasi obat-obatan," kata Reisa dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Jumat (19/6/2020).

 

Reisa menjelaskan penggunaan dexamethasone dalam perawatan Covid-19 hanya diberikan untuk pasien dalam kondisi berat atau kritis.

Penggunaannya pun harus diawasi secara ketat dokter atau ahli.

Ini Dexamethasone, Obat yang Kurangi Risiko Kematian Pasien Covid-19 yang Kritis, Penjelasan WHO

Pasar Tradisonal jadi Tempat Rentan Tertular Corona, Reisa Broto Asmoro Bagi Tips Aman Berbelanja

Belum Ada Pengumuman Resmi Penemuan Obat Covid-19, Bagaimana Temuan Unair? Penjelasan Lengkap Rektor

Pakar Farmakalogi UI Desak Temuan Obat Corona Tim Unair Diuji, Publikasi di Jurnal Ilmiah

"Obat ini direkomendasikan untuk kasus konfirmasi positif yang sakit berat dan kritis, yaitu kasus yang membutuhkan ventilator dan bantuan pernapasan," jelasnya.

Selain itu, lanjut Reisa, konsumsi obat dexamethasone dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping.

Obat dexamethasone diberikan kepada pasien berdasarkan kriteria tertentu.

"Dexamethasone diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan reaksi pasien tersebut terhadap obat. Penderita yang telah mengonsumsi untuk jangka panjang tidak boleh menghentikan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter," kata Reisa.

"Penggunaan jangka panjang juga ada efek sampingnya," imbuhnya.

Ia mengatakan, penggunaan dexamethasone hingga saat ini dapat mengurangi angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 20 hingga 30 persen.

Namun, Reisa menegaskan dexamethasone tidak diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan kondisi ringan.

"Obat ini tidak memiliki dampak atau bukan terapi untuk kasus-kasus konfirmasi yang akut ringan atau tanpa gejala," ucapnya.

Selanjutnya, dia menyatakan Badan POM akan memantau peredaran obat dexamethasone.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved