Ricuh di Green Lake City
Dirkrimum Polda Metro Jaya Bongkar Sisi Positif Para Anak Buah John Kei, Budaya Kelompok Preman
Dirkrimum Polda Metro Jaya bongkar sisi positif para anak buah John Kei, budaya kelompok preman
TRIBUNKALTIM.CO - Dirkrimum Polda Metro Jaya bongkar sisi positif para anak buah John Kei, budaya kelompok preman.
Dugaan kasus pembunuhan berencana yang disebut didalangi John Kei kini terus berproses di Polda Metro Jaya.
Diketahui, Godfather Jakarta kini terancam hukuman mati karena dijerat pasal berlapis soal upaya pembunuhan Nus Kei.
Meski demikian, para anak buah John Kei yang terkenal sadis saat beraksi di Green Lake City ternyata memiliki sisi positif.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan sikap sejumlah anak buah John Kei setelah ditangkap.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (25/6/2020).
• Bendera Dibakar, PA 212 Minta PDIP Tak Lebay, Slamet: Kader PDIP Pernah Bakar Bendera Demokrat
• Bukan Minta Damai ke John Kei, Nus Kei Justru Minta Godfather Jakarta Mengaku: Tolong Berjiwa Besar
• China Nekat Gelar Festival Makan Daging Anjing Saat Pandemi Covid-19, Dipercaya Berkhasiat Buat Pria
• Viral di WhatsApp, Seluruh Fraksi PDIP Diminta Bersiap, Tunggu Komando Megawati Soal Bendera Dibakar
Seperti diketahui, John Kei dan 29 anak buahnya ditangkap atas penyerangan rumah milik Nus Kei di Perumahan Green Lake City, Cipondoh, Tangerang, Minggu (21/6/2020).
Selain itu, pembacokan terhadap anak buah Nus Kei di Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat juga diduga didalangi kelompok ini.
Setelah dilakukan prarekonstruksi, Tubagus mengakui ada sikap positif yang mendukung jalannya pemeriksaan.
Ia menyebutkan para tersangka mengakui perbuatan mereka.
"Satu hal yang menjadi sisi positif atau sisi lain, mereka itu orang-orang gentlemen," kata Tubagus Ade Hidayat.
"Mereka itu, rata-rata sepengalaman saya, ketika habis melakukan mengakui 'Saya yang melakukan'," jelasnya.
Tubagus menjelaskan hal tersebut sudah menjadi budaya di kelompok preman bawahan John Kei.
Ia menyebutkan sikap tersebut sering ia temui saat menangani kasus premanisme.
Menurut Tubagus, hal itu dapat diperhitungkan sebagai sikap positif.