Virus Corona
Fakta di Balik Risma Nangis & Sujud di Kaki Dokter, Bahas Covid-19 & RS Penuh, Ini Dialog Lengkapnya
Ini fakta di balik Walikota Surabaya Risma yang menangis dan sujud di kaki seorang Dokter, bahas soal rumah sakit penuh dan covid-19.
TRIBUNKALTIM.CO - Fakta di balik Walikota Tri Rismaharini menangis dan sujud di kaki Dokter, sebelumnya tengah membahas kasus covid-19 dan rumah sakit yang penuh.
Simak dialog lengkapnya di sini.
Seperti diketahui Risma kembali melakukan aksi di luar dugaan yang membuat audiens pertemuan kembali dibuat heboh olehnya .
Risma bersujud dua kali sambil menangis saat melakukan audiensi dengan para dokter dari IDI dan beberapa direktur Rumah Sakit pelayanan covid-19 di Surabaya.
• Berita Terbaru Gaji 13 PNS TNI Polri dan Pensiunan, Kemenkeu Minta Maaf, Kapan Sebenarnya Dicairkan?
• Achmad Yurianto Beber Fakta Mengejutkan di Jawa Timur, Sorot Jumlah Tes Spesimen di Wilayah Khofifah
• Pengawalan Ketat TNI - Polri ke 105 TKA China yang Tiba di Sulawesi Utara, Anggota DPRD Ikut Demo
• Ibu Raffi Ahmad Ogah Jalani Hubungan Serius Dengan Sule, Amy Qanita : Kalau Buat Kenyataan Jangan
Pemicu Risma sampai bersujud pun diketahui.
Demikian pula, dokter yang kala itu dipegangi kakinya oleh Risma juga turut menyampaikan pesannya.
Berikut fakta-fakta selengkapnya dirangkum kembali oleh TribunJatim.com:
Audience IDI dan Direktur RS
Walikota Surabaya Tri Rismaharini melakukan langkah di luar dugaan saat mengadakan pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan para direktur RS di Surabaya di halaman Balai Kota Surabaya, Senin (29/6/2020).
Risma tiba-tiba sujud di hadapan salah seorang dokter.
Dalam posisi bersujud, Risma meraih kaki salah seorang dokter tersebut.
"Mohon maaf Bapak .. mohon maaf," ucap Risma dengan suara parau dan memegangi kaki dokter ini.
Pantauan surya, Risma yang semula memimpin pertemuan tiba-tiba beranjak saat salah seorang dokter ahli paru senior dari RS Dr Soetomo menceritakan overload nya RS-RS karena Virus Corona atau Covid-19.
Dokter itu mengenalkan diri bernama dr Sudarsono.
