Selain Soroti Jokowi, Sudjiwo Tedjo Sindir Anak Buah Erick Thohir di BUMN, Reaksinya di ILC TV One
Selain Jokowi, Sudjiwo Tedjo sindir anak buah Menteri BUMN Erick Thohir di ILC TV One tadi malam yang mmembahas tema Presiden Marah
TRIBUNKALTIM.CO - Tak cuma Jokowi yang jadi sorotan Sudjiwo Tedjo, anak buah Menteri BUMN Erick Thohir juga disindir di ILC TV One tadi malam yang mmembahas Presiden Marah.
Budayawan Sudjiwo Tedjo ikut menyoroti reaksi Presiden Jokowi yang marah ke Menterinya.
Paaslnya Presiden Jokowi marah kepada para Menterinya itu disampaikan ke publik melalui video.
Selain menyoroti Jokowi, Sudjiwo Tedjo juga menyindir kinerja para Menteri.
• ILC TV One Tadi Malam Sujiwo Tejo Merasa Aneh, Kok Video Jokowi Ngambek ke Anak Buah Dipublish?
• Di ILC, Pertanyaan Rocky Gerung Ditandai Effendi Ghazali, Bisa Ungkap Maksud Kemarahan Jokowi
• Jokowi Merasa Kesepian dan Sendiri Hadapi Covid-19, Effendi Ghazali Beri Semangat Layaknya Liverpool
Di ILC TV One tadi malam, Sudjiwo Tedjo bahkan blak-blakan menyindir anak buah Erick Thohir, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.
Sindiran menohok dari Sudjiwo Tedjo itu disampaikan dalam program acara Indonesia Lawyers Club alias ILC TV One, Selasa (30/6/2020).
Sebelumnya, Arya Sinulingga mengungkapkan sejumlah hal yang sudah diupayakan Kementerian BUMN untuk membantu menangani pandemi Covid-19.
Setelah mendengar penjelasan itu, Sudjiwo Tedjo memberi pesan kepada anak buah Erick THohir di BUMN.
Awalnya Sudjiwo Tedjo mengakui kerja keras Arya Sinulingga sebagai Staf Khusus BUMN.
"Pesan saya untuk Mas Arya, kerja kerasnya saya akui, lah. Apalagi kau 'kan juniorku," kata Sudjiwo Tedjo.
Meskipun begitu, ia memberi pesan kepada anak buah Erick Thohir agar tidak merasa sudah bekerja paling maksimal.
Lantas Sudjiwo Tedjo membandingkan dengan dirinya yang menjadi pekerja mandiri.
"Kerja keras oke, lah, tapi jangan merasa bekerja paling keras karena swasta lebih keras," ujar Sudjiwo Tedjo.
Masih membandingkan dengan dirinya, Sudjiwo Tedjo merasa pekerjaan Arya Sinulingga sebagai pegawai negeri lebih menjanjikan dengan gaji besar dan fasilitas lainnya.
Menurut Sudjiwo Tedjo, kehidupan nonpegawai negeri atau pekerja swasta lebih sulit.