Siap-siap! Mendikbud Berencana Berlakukan Belajar Jarak Jauh Secara Permanen, Lihat Beda dan Manfaat

Metode pembelajaran jarak jauh nantinya bisa diterapkan permanen seusai pandemi virus Corona atau covid-19.

Editor: Doan Pardede
Tribunnews/jeprima
Mendikbud Nadiem Makarim 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim berencana memberlakukan belajar jarak jauh secara permanen.

Metode pembelajaran jarak jauh nantinya bisa diterapkan permanen seusai pandemi virus Corona atau covid-19.

Menurut analisis Kemendikbud, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar.

Pemanfaatan teknologi ini juga akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar

• Wakil Ketua DPRD Kukar Terima Aduan Dugaan Pelantikan Puluhan Kepala Sekolah Tak Sesuai Regulasi

• Kemendikbud Gelontorkan Dana BOS Afirmasi dan Kinerja Bagi Sekolah Swasta yang Kesulitan Ekonomi

• TERbaru, Nadiem Makarim Umumkan jadwal masuk sekolah tahun ajaran baru 2020/2021, Siswa SD Kapan?

• Bontang Terapkan PPDB Online, Disdik Minta orangtua Tak Berduyun-duyun ke Sekolah

"Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (2/7/2020).

Dia mengatakan, pemanfaatan teknologi ini akan memberikan kesempatan bagi sekolah melakukan berbagai macam modeling kegiatan belajar.

"Kesempatan kita untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan software dengan aplikasi dan memberikan kesempatan bagi guru-guru dan kepala sekolah dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system itu potensinya sangat besar," tuturnya.

Menurut Nadiem, hal ini terbukti dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama pandemi covid-19.

Ia menilai, para guru dan orangtua akhirnya mencoba beradaptasi dan bereksperimen memanfaatkan teknologi untuk kegiatan belajar.

"Walau sekarang kita semua kesulitan beradaptasi dalam PLJ, tapi belum pernah dalam sejarah Indonesia kita melihat jumlah guru dan kepala sekolah yang bereksperimen dan orangtua juga bereksperimen beradaptasi dengan teknologi," ucapnya.

"Jadi ini merupakan sebuah tantangan dan ke depan akan menjadi suatu kesempatan untuk kita," kata Nadiem.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved