Debat Pro dan Kontra RUU PKS
Ketua Perhimpunan Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia Euis Sunarti menduga ada kecurangan yang membuat DPR menolak usul mereka pada Rancangan Undang-undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS).
Namun Peneliti Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) Dian Novita menyebutkan tuduhan itu hanya prasangka.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (8/7/2020).
Sebelumnya Euis menyampaikan ada sejumlah poin yang diusulkan tetapi ditolak pembahasannya untuk masuk dalam draft RUU PKS.
Usul tersebut termasuk definisi kekerasan seksual yang dinilai sudah cukup dimuat dalam Undang-Undang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT), sehingga tidak perlu diulang lagi.
Ia menduga ada negosiasi antara pihak pengusung RUU PKS dengan Komisi VIII DPR.
"Draft terakhir itu memang sepertinya sudah mengakomodasi, tapi kemudian sepertinya ada negosiasi lagi dengan para pengusung," ungkap Euis Sunarti.
"Kita tidak tahu draft terakhirnya seperti apa," tambahnya.
Mendengar hal itu, Dian Novita langsung membantah.
Ia menegaskan pernyataan Euis adalah kecurigaan semata.
"Itu prasangka, Bu, namanya. Ada negosiasi lagi kan di belakang? Negosiasinya di mana?" sanggah Dian Novita.
"Anda kan enggak tahu apa yang kami tahu. Boleh Anda menyampaikan itu asumsi, kami punya buktinya," kata Euis.
Presenter Najwa Shihab menengahi dan meminta Dian menegaskan jawabannya.
"Anda membantah itu? Tidak ada negosiasi?" tanya Najwa Shihab.