Jelang Idul Adha, DKP3 Bontang Kunjungi Lapak Penjual Hewan Kurban, Ini Syarat Dapatkan Stiker Sehat

Jelang Idul Adha, di beberapa sudut jalan Kota Bontang telah banyak dipenuhi lapak penjual hewan kurban.

TRIBUNKALTIM.CO/M FACHRI RAMADHANI
Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Pertanian (DKP3) Bontang melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang ada di Bontang, Kalimantan Timur, Rabu (15/7/2020) 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG- Jelang Idul Adha, di beberapa sudut jalan Kota Bontang telah banyak dipenuhi lapak penjual hewan kurban.

Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Pertanian (DKP3) Bontang melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang ada di Bontang, Kalimantan Timur. Mereka menyambangi lapak-lapak penyedia hewan kurban di Bontang.

Upaya tersebut dilakukan untuk memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban bagi masyarakat Bontang. Diketahui, pemeriksaan mulai dilakukan sejak Selasa (14/7/2020) hingga 30 Juli mendatang. atau sehari sebelum Hari Raya Kurban.

Mereka sudah menginventarisir lapak-lapak pedagang hewan kurban, mulai dari Guntung, Telihan hingga Loktuan.

“Sudah ada sekitar 200 ekor (yang diperiksa) nanti kami berikan data pastinya," ucap Kasi Kesehatan Masyarakat V Sri Muryati, Rabu (15/7/2020).

Baca juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemkot Balikpapan Hanya Terima Pasien Covid-19 dengan Kondisi Berat

Baca juga: Kronologi Kepala Bappeda Jatim Meninggal Akibat Virus Corona, Ini Permintaan dan Janji Khofifah

Dia mengatakan, apa yang dilakukan pihaknya merupakan kegiatan rutin tiap tahun, mulai dari pemeriksaan dengan metode ante mortem, pemeriksaan kesahatan hewan sebelum dilakukan pemotongan.

Pemeriksaan bertujuan untuk mengecek kondisi tubuh hewan.

"Mulai dari kulit, hidung dan mata yang tidak meler. Jalannya tegap, tidak ada luka. Kalau aman akan diberi stiker sehat," ujarnya.

Bila ditemukan hewan kurban yang tidak sehat, pihaknya tak akan memberikan label sehat pada hewan kurban tersebut, kemudian meminta penjual hewan kurban untuk mengobati terlebih dahulu.

“Disarankan kepada penjual untuk disehatkan dulu, disuntik, dilakukan pengobatan dulu," katanya.

Baca juga: Masuk Fase New Normal, Kejati Kaltim Kembali Usut Kasus Pembangunan Sirkuit Batu Putih

Baca juga: Anggaran Penataan Kawasan Kumuh Minim, 12 Kelurahan di Balikpapan Masuk Kategori Ini

Tak berhenti di sana, upaya pemeriksaan bakal dilanjutkan dengan metode post mortem atau pemeriksaan setelah hewan kurban dipotong.

Salah satu penjual hewan kurban, Basri mengaku mengambil sapi dari daerah Sulawesi.

Ia memastikan sapi yang sampai di Bontang sudah dilakukan karantina. “Sudah diambil sampel darah 3 kali. Insha Allah, aman dan sehat, pun siap jual," katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved