TRIBUNKALTIM.CO - Jenderal eks ajudan Presiden Jokowi berhasil tangkap Djoko Tjandra, Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo dinilai layak jadi Kapolri gantikan Idham Azis.
Keberhasilan Bareskrim Polri menangkap buronan pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra, mencuatkan nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Bahkan nama Listyo Sigit Prabowo disebut-sebut layak menjadi Kapolri menggantikan Idham Azis yang akan pensiun.
Sebelumnya, Komjen Listyo Sigit Prabowo memimpin penangkapan Djoko Tjandra menggunakan jet khusus ke Malaysia.
• Mahfud MD Bongkar Sosok Wanita di Kejagung, Paham Siapa Polri dan Jaksa yang Bantu Djoko Tjandra
• Gurita Bisnis Djoko Tjandra di Indonesia dan Luar Negeri, serta Kronologi Kasus Hak Tagih Bank Bali
• Djoko Tjandra Sudah Ditangkap, Harun Masiku Masih Buron Meski Polri Bantu Cari, Ini Kata KPK
Komjen Listyo Sigit Prabowo mengungkap keberhasilan Polri memulangkan buronan kasus dugaan korupsi .
Eks ajudan Presiden Jokowi ini menilai keberhasilan memulangkan Djoko Tjandra dilakukan atas kerjasama institusi Polri dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia.
Penangkapan Djoko Tjandra berawal dari Kapolri Jenderal Idham Azis membentuk tim khusus untuk membawa pulang buronan tersebut.
Setelah melakukan upaya penelusuran, kata Kabareskrim, diketahui, buronan atas nama Djoko Tjandra sedang berada di Negeri Jiran.
"Atas perintah Kapolri, Kapolri membentuk tim khusus secara intensif mencari keberadaan Djoko Tjandra.
Dari pencarian, kami mendapati informasi yang bersangkutan ada di Malaysia," ujar Listyo Sigit Prabowo, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (30/7/2020).
Dia menjelaskan, Polri melakukan kerjasama dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia selama upaya penangkapan dan pemulangan Djoko Tjandra.
"Ditindaklanjuti kegiatan police to police.
Bapak Kapolri kirim surat kepada Polis Diraja Malaysia untuk bersama-sama melakukan kegiatan upaya pencarian," kata Listyo Sigit Prabowo.
Operasi Senyap Listyo Sigit Prabowo
Menko Polhukam Mahfud MD membongkar rahasia detik-detik penangkapan Djoko Tjandra di Malaysiaa melalui operasi senyap Polri.