Balas Pernyataan Ketua PA 212, Dahnil Sebut Prabowo Tak Berkhianat, Ini Alasan Gabung Jajaran Jokowi
Balas pernyataan Ketua PA 212 Slamet Maarif, Dahnil Anzar Simanjuntak sebut Prabowo Subianto tak berkhianat, beber alasan gabung Pemerintah Jokowi
TRIBUNKALTIM.CO - Ditinggalkan PA 212, Dahnil Anzar Simanjuntak sebut Prabowo Subianto tak berkhianat, beber alasan gabung Pemerintah Jokowi.
Setelah resmi terpilih lagi sebagai Ketua Umum Gerindra 2020-2025, Prabowo Subianto digadang-gadang bakal kembali maju di Pilpres 2024 mendatang.
Namun barisan pendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 silam, mulai meninggalkan Ketua Umum Gerindra itu, termasuk PA 212.
• Nasib Prabowo Andai Tak Nyapres Lagi? Tokoh PKS & PA 212 Rupanya Punya Usul, Cocoknya jadi Sosok Ini
• PDIP Resmi Usung Menantu Jokowi dan Keponakan Prabowo di Pilkada, Ada Nama Eks Kapten Persib Bandung
• Tak Lagi Dukung Prabowo, Pengamat Politik Sebut Sikap PA 212 Wajar & Patut Kecewa, Sering Disalahkan
Ketua PA 212, Slamet Maarif bahkan dengan tegas tidak akan lagi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Salah satu alasannya, karena Prabowo dianggap berkhianat setelah memutuskan bergabung ke Pemerintah Jokowi sebagai Menteri Pertahanan.
Hal ini diungkapkan Slamet Maarif dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Senin (10/8/2020).
"Artinya untuk 2024 kalau seorang negarawan akan mempertimbangkan itu (kepentingan rakyat daripada kepentingan penguasa), kan Pak Prabowo sudah meninggalkan kita semua dengan bergabung dengan Pemerintah," ujar Slamet Maarif.
Namun menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, keputusan Prabowo gabung pemerintahan bukan lantas berkhianat terhadap PA 212, termasuk para pendukung lainnya.
Dirinya pun memastikan bahwa Prabowo tetap tidak akan melupakan pengorbanan para pendukungnya di kontestasi Pilpres 2019, ataupun bahkan 2014.
"Saya mau tegaskan Pak Prabowo tidak pernah berkhianat meninggalkan pendukung," ujar Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Beliau juga tidak pernah lupa dengan para pendukung yang bersusah payah, bercucuran darah ketika masa-masa kontestasi," jelasnya.
Menurut Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum Partai Gerindra itu dinilai justru mengambil keputusan yang terbaik.
Dikatakannya bahwa dengan masuknya Prabowo di kubu pemerintahan, maka setidaknya dapat meredam suasana masyarakat Indonesia yang sempat memanas.
Oleh karenanya, dirinya juga memberikan apresiasi kepada Prabowo yang sudah rela begabung dengan Jokowi yang notabene merupakan rival politiknya.