Risma dan Khofifah Duduk Bareng Satu Meja di Balai Kota Surabaya, Didampingi 2 Jenderal
Tri Rismaharini alias Risma dan Khofifah akhirnya duduk bareng satu meja di Balai Kota Surabaya, ada 2 Jenderal yang turut mendampingi
TRIBUNKALTIM.CO - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma dan Gubernur Jawa Timur Khofifah akhirnya duduk bareng satu meja di Balai Kota Surabaya, ada 2 Jenderal yang turut mendampingi.
Hubungan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma dan Gubernur Jatim, Khofiah Indar Parawansa, kerap dikabarkan tak harmonis.
Bahkan dua figur pemimpin wanita ini tak jarang berselisih paham secara terbuka dalam menangani wilayah Jawa Timur dan Surabaya.
• Bukan Zona Hijau, Anak Buah Risma Klarifikasi Bosnya Soal Status Surabaya, Khofifah Sempat Komentar
• Jawa Timur Berani Gelar Sekolah Tatap Muka 18 Agustus, Khofifah Jelaskan Teknisnya, Zona Oranye Juga
• Tertinggi di Indonesia, Khofifah Klaim Jawa Timur Sudah Lewati Puncak Virus Corona, Ini Ulasannya
Namun kini, Risma dan Khofifah akhirnya bertemu dan duduk bareng satu meja di Balai Kota Surabaya.
Pertemuan Risma dan Khofifah itu terjadi dalam acara Awarding Kampung Tangguh Semeru, ekspos hasil survey pencegahan dan pengendalian Covid-19 Jatim, Rabu malam (12/8/2020) malam.
Menariknya, pada kesempatan itu, Khofifah dan Risma juga ikut didampingi dua Jenderal.
Mereka adalah Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah.
Acara tersebut dihadiri berbagai pakar dan ahli untuk memaparkan hasil survey dan pemberian rekomendasi dalam penanganan pandemi Covid-19 di Jatim.
Dr Windhu Purnomo salah satu pembicara yang hadir mengungkapkan jika saat ini Surabaya sudah menjadi zona oranye.
"Surabaya sudah turun, dari merah ke oranye," kata Windhu yang merupakan pakar epidemiologi itu.
Meski begitu, Windhu mengingatkan agar tetap waspada. Apalagi, wilayah di sekitar Surabaya ada yang masih zona merah.
Selain Windhu, pembicara yang hadir juga yaitu, Prof (Ris) Hermawan Sulistyo, dari Puskamnas Universitas Bhayangkara Jakarta.
Nuzul Achjar, MA, Phd, dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Kemudian dr Ayodya Heristyorini dari Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta.

Beda pandangan soal status Surabaya
Diberitakan sebelumnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim tren penularan virus corona menurun dan angka kesembuhan di Kota Surabaya kian meningkat.