TRIBUNKALTIM.CO - Sejumlah fakta baru terkuak dalam kabar viral seorang bocah 6 tahun yang sedang kritis akhirnya tewas gara-gara ambulans yang membawanya dihalang-halangi kendaraan lain terkuak.
Damis Sutendi, sopir mobil ambulans Puskesmas Leles, Garut, membenarkan dirinya dihalangi sebuah mobil saat membawa pasien kritis ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut, Jumat (14/8/2020).
Menurut Dami, pasien yang dia bawa alami pendarahan otak.
Dirinya pun sudah mencoba secepat mungkin untuk sampai ke rumah sakit agar pasien segera ditolong.
• Ambulans Pengantar Jenazah Covid-19 Alami Kecelakaan Beruntun, Tiga Personel Polres Jember Terluka
• Ambulans Desa Sukorejo Kecamatan Kunir Dipakai Angkut Kambing, Ini Komentar Wabup Lumajang
• Siapkan Kursi Roda, Naik Ambulans, Perjuangan Istri Ruslan Buton Demi Bebaskan Suami di Praperadilan
• Massa Anarkis Pukul Ambulans dan Dorong Petugas, Ini Kronologi Keluarga Bawa Jenazah Pasien Covid-19
Namun, karena ada insiden sebuah mobil yang tak mau memberi jalan, laju mobil ambulans jadi tersendat.
"Biasanya cuma 10 menit sampai ke RSU, kemarin mah sampai lebih dari 15 menit," kata Damis Sutendi, sopir ambulans yang membawa pasien tersebut.
Dari informasi yang diperoleh, sesampainya di rumah sakit, pasien sempat dirawat beberapa menit, namun akhirnya meninggal dunia.
"Semoga tidak ada lagi kejadian serupa, cukup ke pinggir saja sebentar, beri jalan agar pasien bisa cepat dapat perawatan," katanya.
Kronologi menurut sopir ambulans Menurut Damis, peristiwa itu terjadi pada Jumat (14/8/2020).
Sejak keluar dari Puskesmas Leles, menurut Damis, sudah ada seorang relawan pengawal ambulans yang mengantar dan mencarikan jalan.
"Sejak keluar Puskesmas memang sudah dikawal oleh relawan yang biasa ngawal," katanya.