Virus Corona

Kenali Urutan Gejala Infeksi Virus Corona, Batuk Bukan yang Pertama, Beda dengan SARS, MERS dan Flu

Penulis: Rafan Arif Dwinanto
Editor: Doan Pardede
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UPDATE SEBARAN CORONA - Berikut update kasus virus Corona atau covid-19 nasional hari ini per Sabtu (15/08/2020). Penambahan kasus baru di Indonesia yakni 2.307 kasus. Lihat juga peringkat terbaru Indonesia di Asia

TRIBUNKALTIM.CO - Kenali urutan gejala infeksi Virus Corona, batuk bukan yang pertama, beda dengan SARS, MERS dan Flu.

Virus Corona penyebab covid-19 dijuluki dengan penyakit 1.000 wajah.

Hal ini karena covid-19 memiliki sangat banyak gejala yang mirip dengan penyakit lain.

Namun, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi pola unik dari gejala Virus Corona yang berbeda dengan penyakit lainnya.

Jika hanya berdasarkan gejalanya, membedakan covid-19 dengan penyakit flu dan virus corona lainnya bukan perkara mudah.

Pasalnya, gejala covid-19 sering kali tidak spesifik, yaitu batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, demam dan diare.

Rizal Ramli Bocorkan Akibat Jika Pemerintah Tak Respon Tuntutan KAMI, Bahasa Susah Beda dari Tritura

• Bursa Transfer Liga Italia, Juventus Siap Jual Murah Cristiano Ronaldo ke PSG Demi Liga Champions

• Seru, Prediksi Susunan Pemain Sevilla vs Inter Milan, Raja Liga Eropa Terancam Pincang Conte Optimis

• Mirip Kasus Munir, Pengkritik Presiden Rusia Ini Diracun Dalam Pesawat, Dokter Beber Nyawa Terancam

Namun, sebuah studi baru terhadap data yang dikumpulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) dari 55.000 kasus covid-19 di China mengungkapkan bahwa kemunculan gejala covid-19 memiliki pola yang unik.

Data tersebut menunjukkan bahwa urutan gejala covid-19 biasanya diawali dengan demam yang kemudian disusul oleh batuk dan nyeri otot, baru diikuti oleh mual dan muntah, dan akhirnya muncul diare.

Pola unik ini menjadi semakin jelas terlihat ketika dibandingkan dengan pola kemunculan gejala dari ribuan kasus influenza yang dikumpulkan oleh University of Michigan.

Hampir 150 kasus SARS di Toronto dan sejumlah kasus MERS yang dilaporkan di Korea.

Influenza biasanya dimulai dengan batuk baru demam.

Sementara MERS dan SARS biasanya memiliki permulaan yang mirip dengan covid-19.

Tetapi diare terjadi duluan sebelum mual dan muntah.

Bahkan ketika para ahli juga memperhitungkan gejala covid-19 lain, seperti nyeri tenggorokan dan lemas, urutannya cenderung sama: demam, batuk, nyeri otot, mual dan muntah, dan diare.

Salah seorang penulis studi, Joseph Larsen yang juga peneliti biologi komputasional dan bioinformatika di University of Southern California, mengatakan, urutan dari gejalanya (covid-19) menjadi penting.

"Mengetahui bahwa setiap penyakit memiliki perkembangan gejala yang berbeda membantu para dokter mengidentifikasikan lebih awal, apakah seseorang terkena covid-19 atau penyakit lainnya.

Dan membuat keputusan penanganan yang lebih baik," ujar Larsen, seperti dilansir dari Science Alert, Kamis (20/8/2020).

Temuan ini juga memperkuat anjuran untuk mengecek temperatur sebagai screening covid-19 karena demam biasanya menjadi gejala pertama yang muncul.

Menanggapi temuan yang telah dipublikasikan dalam Frontiers in Public Health ini, pakar reumatologi Bob Lahita yang tidak terlibat dalam studi berkata bahwa model gejala baru ini bisa menjadi panduan yang baik.

• Bukan Hanya Larutan Kimia, Polisi Bongkar Cara Keji Klinik Aborsi Buang Janin, Tak Ada yang Dikubur

Memperhatikan gejala awal dari berbagai infeksi pernapasan bisa membantu membedakan covid-19 dari penyakit-penyakit lainnya.

Bahkan ketika gejalanya tidak muncul sama persis pada setiap orang yang terinfeksi.

Gejala Covid-19 Pada Bayi

AW (1,5), bayi asal Tarakan, terinfeksi Virus Corona ( covid-19).

Bayi tersebut memiliki gejala demam, batuk dan pilek sehingga dugaan awal suspek, namun hasil tracing diketahui positif covid-19.

Bayi laki-laki itu saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT).

AW diduga terpapar covid-19 dari transmisi lokal, yakni pasien dengan kode Tarakan 110.

Pasien lainnya di Tarakan, perempuan inisial HS (60), dan laki-laki inisial JS (28).

"HS ini memiliki riwayat perjalanan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Sedangkan JS diduga terpapar dari transmisi lokal, dari pasien covid-19 lainnya.

HS dan JS saat ini dirawat di RSUD Tarakan," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kaltara, Agust Suwandy kepada TribunKaltim.co, Kamis (20/8/2020).

• Soal KAMI, Respon Said Didu Disorot Adian Napitupulu, Dinilai Emosi dan Tak Siap Terima Kritik

Sama dengan balita inisial AW (1,5), pasien inisial HS dan JS juga memiliki gejala demam, batuk dan pilek.

Sehingga dugaan awal, ketiganya masih dianggap suspek. Namun hasil tracing, diketahui ketiganya positif covid-19.

Agust Suwandy menambahkan, seorang pasien lainnya di Kota Tarakan, inisial PN (47).

Hilang Indra Penciuman

Gejala umum orang terkena Virus Corona atau covid-19 adalah demam dan batuk.

Tapi, tak sedikit pasien yang melaporkan indra penciumannya juga hilang akibat terinfeksi virus ini.

Para dokter menyebut gejala ini dengan anosmia, yakni salah satu indikator awal yang paling umum dilaporkan.

Beberapa studi menunjukkan, selain batuk dan demam, hilangnya indra penciuman bisa jadi cara memprediksi apakah seseorang telah terserang virus atau tidak.

Di Balikpapan, gejala ini juga ditemui di beberapa pasien terkonfirmasi positif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebut, beberapa pasien terkonfirmasi positif yang memiliki gejala gangguan penciuman dan perasa di lidah, sebut saja pasien dengan kode BPN250.

"Saat ini muncul gejala, orang kehilangan gangguan perasa pada lidah serta gangguan pada indera penciuman, sehingga bisa di waspadai. Langsung periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat," ujarnya.

• Jawaban Tegas Gatot Nurmantyo Soal KAMI Bakal Jadi Parpol, Eks Panglima TNI: Saya Tak Akan Di Sini

Perempuan berhijab ini melanjutkan, saat ini ada peningkatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Ia menyebut jika masyarakat mendapati gejala seperti batuk, pilek, demam, untuk segera berobat.

"Jangan menunggu penyakit itu berat dulu baru datang ke fasilitas kesehatan, jadi langsung kelihatan," imbaunya.

Ia menerangkan, sesuai kriteria dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Nomor 413, bahwa warga yang memiliki gejala berat saja yang dirawat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

"Sekarang kita lihat, PDP cukup banyak di rumah sakit, artinya yang berat banyak, datang dengan kondisi sakit sudah berat.

Karena itu, tolong warning dengan gejala-gejala batuk pilek, demam, hingga diare, hingga kehilangan gangguan indera perasa dan penciuman untuk segera melakukan pemeriksaan," terangnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Covid-19 Baru Ungkap Urutan Kemunculan Gejalanya yang Unik", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/20/190438123/studi-covid-19-baru-ungkap-urutan-kemunculan-gejalanya-yang-unik?page=all#page2.

Berita Terkini