Pengakuan Pembunuh Bocah SMP yang Jasadnya Dibungkus Karung, Akui Khilaf Hingga Minta Dijemput Kades

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jasad bocah SMP Negeri 2 dievakuasi oleh tim dari Polresta Deli Serdang pada Rabu (19/8/2020) siang. Mayat tersebut ditemukan berada dalam karung pertama kali diketahui oleh seorang warga bernama Suhartono yang hendak mengambil pasir di Sungai Merah, Desa Sei Merah, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang.

TRIBUNKALTIM.CO- Misteri pembunuhan bocah SMP Negeri 2 Galang, Kabupaten Deli Serdang, yang jasadnya terbungkus karung goni dan dibuang ke sungai, terungkap.

Bahkan pelaku, Masri (26), yang tak lain sahabat korban sendiri, menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

Sebelum menyerahkan diri, pelaku sempat menghubungi Kepala Desa Tanjung Siporkis, Tono.

Akhirnya terungkap kasus pembunuhan Nick Wilson alias Dimas, siswa SMP Negeri 2 Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ( Sumut ).

Adapun pelaku bernama Masri (26), warga Desa Tanjung Sporkis, Kecamatan Galang, Deli Serdang.

Pelaku diamankan setelah menyerahkan diri kepada aparat kepolisian.

Masri menyerahkan diri karena prihatin dan kasihan melihat orangtuanya.

Selain itu, dia juga menyesali perbuatannya.

Kepala Desa Tanjung Siporkis, Tono mengungkapkan dirinya tiba-tiba mendapat telepon dari pelaku pada Kamis (27/8/2020) malam.

"Malam Jumat lalu dia tiba-tiba menelpon saya. Kalau orang kampung semuanya memang tahu nomor handphone saya. Dia memang warga saya tinggal di Dusun I dan kami sama sekali tidak ada hubungan saudara," ujar Tono kepada Tribunmedan.com, Minggu (30//8/2020).

Pada saat berkomunikasi itu, lanjut Tono, Masri sempat tidak mengakui kesalahannya.

Namun, lama-kelamaan ia sadar dan mengaku telah khilaf.

Untuk itu Masri pun mengaku ingin dijemput Tono di daerah Kawasan Kabupaten Mandailing Natal.

"Pertama-tama itu saya bilang kalau kau enggak salah ngapain takut. Kasihan orangtuamu saya bilang gitu. Bapakmu bolak-balik diperiksa polisi jadinya dan ibumu sakit jadinya. Itulah dia ngaku dan bilang mau menyerahkan diri," kata Tono.

Tono mengatakan, kalau Masri bersedia menyerahkan diri kepada polisi apabila dijemput langsung dirinya.

Karena itu, ia pun kemudian berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

 Setelah itu, mereka pun berangkat bersama-sama untuk menjemput Masri.

"Kepala Dusun pun ikut juga. Ya karena terpaksa saya ikut karena katanya kalau Pak Kades tidak ikut dia enggak mau datang. Kami jumpanya di daerah Padang Sidempuan kalau tidak salah. Sempat kami tunggu dia tapi rupanya lama karena enggak ada angkutan. Dari Padang Sidempuan ke tempat dia itu hampir 5 jam lagi," kata Tono.

Tersangka Masri tiba di Polresta Deli Serdang bersama rombongan polisi dan Kades, Minggu pagi.

Setelah sampai Masri pun langsung dilakukan penahanan.

Saat ini polisi sedang mendalami kasus ini.

Baca juga: Sepekan, Ada 1.012 Kasus Pelanggaran Protokol Covid di Balikpapan, Temuan Terbanyak Cafe dan Resto

Baca juga: Hari Ini Balikpapan Berlakukan Perwali Protokol Kesehatan, tak Pakai Masker Kena Denda Rp 100 Ribu

Motif pembunuhan

Dalam pemeriksaan sementara, polisi mengatakan, motif pembunuhan yang dilakukan Masri karena ingin menguasai sepeda motor korban Yamaha Jupiter Z.

Wakasat Reskrim Polresta Deliserdang, AKP Antonius Alexander Putra menyebut sebelum pembunuhan terjadi, korban dan pelaku sempat berjumpa.

Korban dan pelaku memang saling kenal sebelumnya.

Pelaku adalah anak dari pimpinan kesenian Jarang Kepang di Desa Tanjung Sporkis, Kecamatan Galang, sementara korban ikut dalam paguyupan kesenian tersebut.

 "Setelah ketemu di jalan dan kumpul-kumpul mereka ini pergi mau ngambil jagung dan boncengan naik sepeda motor. Saat di TKP (pembuangan mayat) dijeratnya leher korban dan dipukulnya pakai batu kepalanya," kata Alexander, Minggu (30/8/2020).

Setelah korban tak bernyawa, baru jasadnya dimasukkan ke karung goni dan dibuang ke sungai.

"Motifnya mau mengambil sepeda motornya saja pelaku ini," ujar dia.

Setelah korban dibuang, sepeda motor korban pun dibawa kabur dan dijual.

Dia membeberkan, kalau mereka sudah mengamankan sepeda motor korban yang sempat dijual.

Sepeda motor korban bisa diketahui keberadaannya setelah mendapat keterangan dari saksi-saki yang telah diperiksa.

"Berdasarkan hasil penyelidikan kita, makanya tahu juga pelakunya dia. Kita juga sudah bentuk tim. Anggota juga tidak pulang-pulang (untuk menyelidiki). Begitu pelakunya mau menyerahkan diri kita langsung jemput di daerah Madina," kata Alexander.

Korban hilang saat beli sarapan

Korban sebelumnya ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus karung di aliran Sungai Merah, Desa Sei Merah, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (19/8/2020).

Dilansir dari Tribunmedan.com, Ibu kandung korban, Mirawati Saragih, mengatakan sebelum ditemukan tewas, putranya menghilang sejak tanggal 15 Agustus 2020.

 Saat itu korban pergi dari rumah untuk membeli sarapan dengan menggunakan sepeda motor.

"Tanggal 15 itulah dia pergi terakhir dari rumah. Pamitnya mau beli sarapan, tapi enggak pernah balik lagi," ucap Mirawati di kediamannya dusun IV, Desa Ujung Rambe, Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (22/8/2020).

Mirawati tidak menyangka bila kepergian putrannya tersebut menjadi kali terakhir dirinya bertemu dengan korban.

"Belum mandi sebenarnya dia saat itu. Dia mau beli sarapan untuk dirinya sendiri. Dari rumah tidak ada bawa baju ganti ya biasa saja," kata Mirawati.

Bau busuk

Penemuan korban bermula saat seorang warga bernama Suhartono, Rabu (19/8/2020) datang ke sungai sekira pukul 11.30 WIB.

Tujuan Suhartono saat itu untuk mengambil pasir.

Saat tiba di sungai, ia mencium bau busuk.

Kemudian, ia pun berinisiatif mencari sumber bau tersebut.

"Sempat aku cari di mana bau busuk itu. Baru kemudian kulihat ada karung. Terus aku naik dari sungai dan mencari orang untuk memberitahukan ada mayat," ucap Suhartono dilansir dari Tribunmedan, Rabu (19/8/2020).

Saat itu, orang yang pertama ditemui Suhartono bernama Lewi Junaidi dan Rio, buruh pemanen sawit.

Saat itu, mereka kembali ke sungai untuk mengecek apakah mayat manusia atau hewan.

"Setelah dicek kembali ternyata mayat manusia," kata Suhatono.

Saat ditemukan, mayat korban berada di dalam karung yang terikat dengan kondisi wajahnya sudah hancur. (*)

Artikel ini telah tayang di posbelitung.co dengan judul Motif Pembunuhan Siswa SMP di Deli Serdang Terungkap, Pelaku Ternyata Kenal Dekat dengan Korban, https://belitung.tribunnews.com/2020/08/31/motif-pembunuhan-siswa-smp-di-deli-serdang-terungkap-pelaku-ternyata-kenal-dekat-dengan-korban?page=all.

Berita Terkini