Soal PKI, Eks Panglima TNI Yakin Peristiwa Kelam Masa Lalu Terulang Jika RUU Kontroversial Disahkan
Soal PKI, Eks Panglima TNI yakin peristiwa kelam masa lalu terulang jika RUU kontroversial disahkan
TRIBUNKALTIM.CO - Soal PKI, Eks Panglima TNI yakin peristiwa kelam masa lalu terulang jika RUU kontroversial disahkan.
Deklarator KAMI, Gatot Nurmantyo kembali angkat bicara soal indikasi kebangkitan Partai Komunis Indonesia ( PKI) gaya baru.
Mantan Panglima TNI ini juga mengingatkan soal potensi bahaya jika RUU Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP yang kontroversial disahkan.
Gatot Nurmantyo yang kini aktif di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yakin peristiwa kelam masa lalu bisa terulang jika RUU HIP disahkan.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasannya bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) yang dimotori oleh Din Syamsuddin.
Salah satunya karena dia tidak ingin Pancasila diganti lewat kebangkitan Partai Komunis Indonesia atau PKI gaya baru. Karena itu, dia mengaku bangkit untuk melawan hal tersebut.
• Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Akhir September, Tersisa 2 Juta Penerima, Cek Nama
• Rincian Kekayaan Putra Sulung dan Menantu Jokowi Dibeber KPK, Bobby Lebih Kaya, Gibran Punya Utang
• Salah Satunya Harus Cek Ulasan Produk, Ini Cara Aman Beli Barang Elektronik Secara Online
• Bayi Mungil Ditemukan di Teras Rumah Warga Balikpapan, Soal Adopsi Tunggu Proses Penyelidikkan
"Saya bergabung dan bangkit bersama-sama KAMI untuk menjaga jangan sampai Pancasila diganti," kata Gatot Nurmantyo dikutip Kompas TV dari kanal Youtube Hersubeno Arief pada Jumat (25/9/2020).
Selain PKI gaya baru, Gatot Nurmantyo mengingatkan soal Rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang dianggapnya sangat berbahaya.
Menurut dia, jangan sampai RUU HIP dibahas dan ditetapkan sebagai Undang-undang.
Pasalnya, kata dia, itu akan membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gatot Nurmantyo menilai jika sampai RUU HIP disahkan menjadi undang-undang, bukan tidak mungkin bakal terjadi pertumpahan darah.
"Saya yakin peristiwa kelam akan berulang apabila RUU HIP ini diketok menjadi UU," kata Gatot.
Karena itu, Gatot rela mati-matian dan menyatakan dirinya konsisten menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Hal tersebut sebagaimana sumpah yang pernah diucapkannya pada 1982.
"Saya secara pribadi pada 1982, pernah bersumpah di atas Al-Qur'an yang intinya bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata Gatot.