Lengkap, 3 Indikator Asesmen Nasional, Ganti Ujian Nasional yang Dihapus, Penjelasan Nadiem
Lengkap, 3 indikator Asesmen Nasional, ganti Ujian Nasional yang dihapus, penjelasan Nadiem Makarim,
TRIBUNKALTIM.CO - Lengkap, 3 indikator Asesmen Nasional, ganti Ujian Nasional yang dihapus, penjelasan Nadiem Makarim.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud resmi menghapus Ujian Nasional.
Sebagai gantinya, akan digelar Asesmen Nasional pada 2021 nanti.
Mendikbud Nadiem Makarim pun menjelaskan ada 3 kriteria dalam Asesmen Nasional.
Ujian Nasional (UN) yang selama ini digunakan resmi diganti tahun 2021 mendatang dan diganti dengan Asesmen Nasional.
Bersumber dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (07/10/2020), Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional, tapi juga sebagai penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan.
• Terjawab Tokoh Ini Kenalkan Omnibus Law ke Luhut, Bukan Sosok Sembarangan, Jadi Menteri SBY & Jokowi
• Di ILC, Luhut Bocorkan World Bank Apresiasi UU Cipta Kerja dan Jokowi, Jangan Jadi Negara Alien
• Ramalan Zodiak Cinta Rabu 7 Oktober 2020, Scorpio Bersiap Untuk Kejutan, Aries Belajar Merelakan
• Setelah Janda Bolong, Demam Keladi Juga Melanda Tanah Air, Harganya Capai Jutaan, Kini Sulit Dicari
Akan ada tiga aspek yang masuk dalam evaluasi Asesmen Nasional.
Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menyebutkan jika aspek yang dinilai tidak hanya kemampuan individu saja.
Asesmen Nasional akan mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
"Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia," ucap Nadiem pada Webinar Koordinasi Asesmen Nasional, yang dikutip dari laman Kemendikbud.
Ada pula aspek yang masuk dalam Asesmen Nasional diantaranya: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Kerja.
AKM dirancang untuk mengukur tingkat pencapaian siswa dari segi numerasi dan literasi.
Aspek kedua ditujukan untuk mengukur pencapaian siswa terhadap pembelajaran sosial-emosional. Aspek terakhir dinilai dari kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.