TRIBUNKALTIM.CO - Blak-blakan, Prabowo Subianto bocorkan sikap resmi Gerindra soal UU Cipta Kerja, ada pasal liberal.
Pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja menuai polemik dan memicu unjuk rasa di berbagai daerah Indonesia.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Ketum Gerindra akhirnya angkat bicara mengenai sikap partainya.
Eks Danjen Kopassus ini juga mengaku sempat terperangkap di tengah demonstran.
Menteri Pertahanan ( Menhan) Prabowo Subianto akhirnya memberikan tanggapan terkait penolakan dan demo Omnbus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.
Dilansir dari akun Instagram juru bicara Prabowo Subianto @dahnil_anzar_simanjuntak pada Senin (12/10/2020), Prabowo Subianto mulanya mengomentari soal demo besar-besaran yang terjadi.
Prabowo Subianto mengatakan dirinya sempat bertemu dengan para pendemo ketika melintasi jalanan.
Baca juga: LENGKAP Soal dan Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Kelas 4-6 Selasa 13 Oktober: Olahraga Tradisional
Baca juga: TERKUAK Hal Penting & Tujuan di Balik Hari Tanpa Bra Sedunia 13 Oktober 2020, 1 Soal Kanker Payudara
Baca juga: Resmi Keluar dari Demokrat, Ferdinand Hutahaean Pilih Partai NKRI & Pancasila, PDIP Buka Pintu Lebar
Baca juga: Mahfud MD Temukan Kejanggalan Demo UU Cipta Kerja, Polanya Sama, Terorganisir, Contoh di Yogyakarta
Para pendemo tetap membiarkannya lewat dan sekaligus menyapa dirinya.
"Tapi saya lihat sebetulnya sebagian besar pendemo itu juga masih baik."
"Kemarin juga saya agak terperangkap dengan masa tapi mereka buka jalan, masih banyak yang masih dadah saya," jelas Prabowo Subianto.
Ketua Partai yang juga Menteri Pertahanan ini menilai para mahasiswa dan pelajar yang turut menyuarakan penolakan UU Cipta Kerja sebenarnya bermaksud baik.
Meski demikian, Prabowo Subianto mengakui ada pihak-pihak yang mencoba mengompor-ngompori masalah ini.
"Anak-anak bahkan ada yang hormat, saya rasa mereka itu niatnya baik itu anak-anak ya, tapi ada yang panas-panasin," sambung dia.
Saat ditanya sikap Partai Gerindra terkait UU Cipta Kerja, Prabowo Subianto membantah mendukung 100 persen.
Meski partainya saat ini berkoalisi dengan pemerintah bukan berarti Gerindra tak bisa mengoreksi.