Baru Akan Bebas, Habib Bahar bin Smith Kembali Tersangka, Kasus Lama Diungkit, Pengacara Tak Diam
Baru akan bebas, Habib Bahar bin Smith kembali tersangka, kasus lama diungkit, pengacara tak tinggal diam
TRIBUNKALTIM.CO - Baru akan bebas, Habib Bahar bin Smith kembali tersangka, kasus lama diungkit, pengacara tak tinggal diam.
Diketahui, Habib Bahar bin Smith baru saja memenangkan gugatan ke PTUN Bandung atas pencabutan Asimilasi.
Bahar bin Smith yang dipenjara di Lapas Gunung Sindur dibebaskan dalam program Asimilasi.
Namun, Asimilasi itu dicabut oleh Kanwil Kemenkumham dan Bahar bin Smith menggugatnya.
Kini, Bahar bin Smith kembali ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Namun, polisi belum menjelaskan secara lebih rinci kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Bahar bin Smith.
Baca juga: Buruh Jangan Sedih Dulu UMP 2021 Tak Naik, Sri Mulyani Siapkan Sederet Bansos, Jumlahnya Fantastis
Baca juga: Kumpulan Bacaan Sholawat yang Baik, Dibaca saat Maulid Nabi Muhammad SAW
Baca juga: UPDATE! Cara Cek penerima BPUM UMKM BNI dan BRI, Login eform.bni.co.id login dan Eform.bri.co.id
Baca juga: LENGKAP Soal dan Jawaban TVRI Rabu 28 Oktober 2020 SD Kelas 1 2 3, Memperingati Hari Sumpah Pemuda
Sementara itu, kuasa hukum Bahar bin Smith, Aziz Yanuar mengatakan, kasus yang kembali dipersoalkan polisi itu adalah dugaan penganiayaan terhadap seorang sopir taksi online berinisial A.
"Iya dulu (sopir transportasi online) 2018 itu.
Bukan santri," kata Aziz Yanuar kepada Kompas.com, Selasa (27/10/2020).
Aziz menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi pada 2018 di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Saat itu, pelapor yang merupakan sopir online terlibat cekcok yang menyangkut masalah harga diri keluarga Bahar bin Smith.
Menurut Aziz, pada saat itu akhirnya terjadi perkelahian di kediaman salah satu kerabat keluarga Bahar bin Smith di sekitar Bogor.
"Kurang lebih ceritanya itu waktu itu Habib Bahar pulang ke rumah, kemudian pelapor tuh ada di rumah.
Ada kesalahpahaman di situ, cekcok gitu dan terjadilah perkelahian.
Habib Bahar bersikap begitu karena merasa harga diri keluarganya harus dibela.