Quick Count Pilpres AS Hampir Final, Joe Biden Masih Unggul, Donald Trump Kirim Kode Kekalahan?

Tahapan quick count Pilpres AS hampir final, Joe Biden masih unggul, Donald Trump kirim kode kekalahan?

Editor: Rafan Arif Dwinanto
SAUL LOEB, Jim WATSON / AFP
PEMENANG PILPRES AS - Kombinasi gambar yang dibuat pada 29 September 2020 ini menunjukkan kandidat Presiden dari Partai Demokrat dan mantan Wakil Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden AS Donald Trump berbicara selama debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio pada September. 29, 2020. 

TRIBUNKALTIM.CO - Tahapan quick count Pilpres AS hampir final, Joe Biden masih unggul, Donald Trump kirim kode kekalahan?

Joe Biden masih terdepan dalam perebutan kursi Presiden AS atas lawannya Donald Trump.

Tiba-tiba, petahana Amerika Serikat Donald Trump meminta agar perhitungan suara dihentikan, seperti mengirim signal kekalahan.

Diketahui, Pilpres AS ini merupakan ajang 4 tahun sekali untuk memilih pemimpin Amerika Serikat yang akan berkantor di Gedung Putih.

Petahana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya menyerang upaya penghitungan suara yang sah dalam pernyataan dari Gedung Putih Rabu (4/11/2020) pagi.

Donald Trump menuding telah terjadi kecurangan dan meminta penghitungan suara dihentikan.

Baca juga: Bukan KKB Papua, Mahfud MD akan Bongkar ke Jokowi Penembak Pendeta Yeremia, Diduga Kuat TNI Terlibat

Baca juga: Eks Panglima TNI Dapat Penghargaan Jokowi Seperti Fahri Hamzah, Politikus PKS Peringatkan Gatot

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Bocorkan Siapa yang Membantunya Pulang ke Indonesia, Bos FPI: Bohong Besar!

Baca juga: Bukan UU ITE, Di ILC, Rocky Gerung Bongkar Pengancam Kebebasan Berpendapat, Ditegur Karni Ilyas

Seruan ini menunjukkan upaya untuk menghitung semua surat suara sama dengan mencabut hak para pendukungnya.

Petahana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya menyerang upaya penghitungan suara yang sah dalam pernyataan dari Gedung Putih Rabu (4/11/2020) pagi.

Donald Trump menuding telah terjadi kecurangan dan meminta penghitungan suara dihentikan.

Seruan ini menunjukkan upaya untuk menghitung semua surat suara sama dengan mencabut hak para pendukungnya.

"Kami bersiap-siap untuk perayaan besar.

Kami memenangkan segalanya.

Dan tiba-tiba itu dibatalkan," katanya.

Donald Trump tanpa dasar mengklaim telah dilakukan penipuan.

"Ini penipuan terhadap publik Amerika.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved