TRIBUNKALTIM.CO - Letkol Dwison Evianto mendadak dicopot dari jabatannya sebagai Komandan Kodim (Dandim) Batang 0736, Jawa Tengah
Pencopotan itu langsung mengundang respon masyarakat sekitar.
Mereka menggelar unjuk rasa menolak pencopotan Letkol Dwison Evianto sebagai Dandim Batang
Sekelompok massa melakukan unjuk rasa menolak pencopotan tersebut. Beberapa perwakilan pengunjuk rasa mengaitkan pencopotan jabatan itu karena laporan seorang wanita atas nama Ayu Intan Sholekha.
Perwakilan massa menyebut laporan Intan ke Kodam IV Diponegoro mengada-ada dan belum terbukti kebenarannya.
Intan mengunggah laporan terkait perbuatan tindak pidana penganiayaan dan penghinaan yang diduga dilakukan oleh Letkol Dwison Evianto selaku Dandim 0736 Batang pada Sabtu 5 September 2020, pukul 23.15 WIB di Makodim 0736 Batang.
Baca juga: LINK RESMI Token Listrik Gratis November, LOGIN WWW.PLN.CO.ID & stimulus.pln.co.id, Stimulus Covid
Baca juga: Status Rizky Billar dan Lesty Kejora Akhirnya Terbongkar, Irfan Hakim : Awalnya Kayaknya Gimmick
Baca juga: Betrand Peto Tunjukkan Tato, Ruben Onsu: You Izin Sama Siapa? Suami Sarwendah lalu Bikin Onyo Panik
Baca juga: LENGKAP Jadwal Liga Italia Pekan Ke-7, Lazio vs Juventus, Atalanta vs Inter Milan, AC Milan?
Laporan yang disampaikan ke Danpomdam IV Diponegoro tersebut diunggah di media sosial pada 22 Oktober lalu.
Selain laporan, beberapa video juga pernah diunggah oleh Intan.
Dua video dengan durasi sekitar 20 detik yang ia unggah di akun Instagramnya pada 28 dan 29 September lalu memperlihatkan perdebatan antara Intan dengan Letkol Dwison dan sejumlah anggota TNI berseragam.
Intan juga pernah mengunggah foto memar di sejumlah bagian tubuhnya pada 11 September.
Berkaitan dengan hal itu, Casrameko, tokoh masyarakat Desa Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, yang ikut dalam aksi penolakan pencopatan Dandim 0736, beberapa waktu lalu menjelaskan, ia sangat mengenal Intan.
"Saya tahu Intan itu siapa, dia juga tetangga saya di Klidang Lor.
Sejak kecil saya juga tahu dia.
Jadi dalam permasalahan ini kami tahu siapa yang salah.
Kami juga kenal Letkol Dwison yang merupakan putra daerah berprestasi tidak mungkin melakukan perbuatan tersebut," tuturnya beberapa waktu lalu.