Bahas Habib Rizieq di Reuni 212, Amien Rais Tegaskan Beda dengan Jusuf Kalla, Singgung Sosok Berani
Bahas Habib Rizieq Shihab di reuni 212, Amien Rais tegaskan beda dengan Jusuf Kalla, singgung sosok berani
TRIBUNKALTIM.CO - Bahas Habib Rizieq Shihab di reuni 212, Amien Rais tegaskan beda dengan Jusuf Kalla, singgung sosok berani.
Amien Rais memberikan pandangannya tentang Imam Besar Front Pembela Islam ( FPI) yang menyedot perhatian sepulang dari Arab Saudi.
Sebelumnya, mantan Wapres Jusuf Kalla menyebut masyarakat banyak berharap kepada bos FPI tersebut lantaran ada kekosongan kepemimpinan.
Namun, di acara reuni 212, yang digelar secara virtual, Amien Rais memberi penilaian berbeda.
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) sempat berkomentar soal ramainya orang-orang yang menjadi simpatisan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab.
Berdasarkan mantan wakil dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu, Rizieq tengah digandrungi oleh masyarakat Indonesia karena adanya kekosongan kepemimpinan.
Baca juga: Diskusi Revolusi Ahlak, Akhirnya Habib Rizieq Minta Maaf, Batalkan Semua Acara Sampai Covid-19 Usai
Baca juga: Ke Karni Ilyas di ILC, Ali Ngabalin Bocorkan Obrolannya dengan Edhy Prabowo Saat Baru Dibekuk KPK
Baca juga: Lengkap, Kunci Jawaban Soal Latihan UAS IPS Kelas 7 SMP Semester 1, Ada Pilihan Ganda dan Uraian
Baca juga: Terjawab di Reuni 212, Akhirnya Habib Rizieq Mengaku Sedang Isolasi Mandiri, Bicara dari Studio Beda
Di sisi lain, politisi senior Amien Rais justru berpendapat lain.
Pada acara 'Reuni Akbar 212 : DIALOG NASIONAL 100 ULAMA dan TOKOH' yang ditayangkan oleh kanal YouTube Kaffah Channel, Rabu (2/12/2020), Amien memberikan koreksi.
Bagi Amien, Habib Rizieq digandrungi oleh masyarakat karena adanya kezaliman.
"Kata Pak JK karena ada kekosongan kepemimpinan," kata dia.
"Menurut saya, lebih tepat kalau saya katakan ada kezaliman."
Amien tak menjabarkan secara detail apa kezaliman yang ia maksud.
Kemudian, selain kezaliman, Amien mengungkit sifat Habib Rizieq yang menurutnya tergolong berani.
"Jadi memang kita membutuhkan seseorang yang berani," ujar dia.
Pria pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu, lanjut bercerita tentang percakapannya dengan Bukhari Muslim yang dekat dengan Habib Rizieq.