Beringas & Galak, Makhluk Misterius di Balik Matinya Puluhan Kambing di Kuningan,Pernah Serang Warga
Penyebab matinya puluhan kambing terungkap, saat sang pemilik kambing memergoki aksi makhluk pembunuh berantai ini.
TRIBUNKALTIM.CO - Beringas dan Galak, makhluk misterius di balik matinya puluhan kambing di Kuningan akhirnya terungkap, bahkan pernah menyerang warga.
Misteri kematian puluhan kambing di Kuningan, Jawa Barat akhirnya terungkap.
Penyebab matinya puluhan kambing terungkap, saat sang pemilik kambing memergoki aksi makhluk pembunuh berantai ini.
Ternyata, pelakunya sudah dikenal sebagai makhluk yang galak dan beringas.
Bahkan pernah menyerang warga.
Baca juga: Kisah Pilu Pria Disiksa Polisi & Dipenjara 20 Tahun karena Kasus Pembunuhan, Ternyata Salah Tangkap
Baca juga: Pesan Pelaku Pembunuhan Berantai Terungkap, Terpecahkan Setelah 51 Tahun, Berisi Ejekan ke Petugas
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Perempuan di Rumah Kos Samarinda, Begini Cara Tersangka Habisi Nyawa Korban
Tabir gelap penyebab matinya puluhan kambing milik warga di sejumlah desa Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan akhirnya terbongkar.
Polisi memastikan hewan buas menyerang kambing hingga mati adalah ajak alias anjing hutan yang dalam bahasa Sunda disebut ajag.
Hal itu dipastikan dengan adanya pengakuan pemilik kambing yang sempat melihat dan memukul anjing liar tersebut.
Anggota polisi membawa senjata pun diterjunkan untuk mengejar ajag.
"Saat malam pemilik kambing ada yang memergoki dan sempat melakukan pemukulan ke anjing liar tersebut," kata Kapolsek Cibingbin Iptu Asep Alamsah saat dihubungi, Sabtu (19/12/2020).
Asep mengatakan warga yang melihat ajag dan sempat memukul bagian muka anjing liar liar tersebut.
"Sewaktu pagi sempat dilakukan pengejaran oleh anggota polisi lengkap membawa senjata," katanya.
Sebab, kata Asep, menurut pengakuan warga yang melapor ke petugas polisi, anjing hutan itu sangat beringas.
"Sosok ajag ini sangat galak dan sempat melakukan penyerangan pada warga," ujarnya.
Terlebih anjing hutan alias ajag yang memilik postur lebih kecil dari anjing kampung bergerombol.