"Oleh karena itu kita bisa melihat seperti apa efektifitas dan hasilnya."
Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Kapten AC Milan, Ruang Ganti Sempat Memanas, Sosok Ini yang Menyatukan
Menurut Mardani tidak seharusnya penantang di Pilpres, baik capres maupun cawapres justru bergabung dalam gerbong pemerintahan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa masuknya Prabowo dan Sandi di kabinet Presiden Jokowi memberikan kekecewaan tersendiri.
Menurutnya, kekecewaan itu tidak hanya dari pendukung Prabowo-Sandi melainkan juga mungkin dari pendukung Jokowi-Maruf Amin.
"Tetapi catatan saya adalah ada kesehatan demokrasi yang harus kita jaga bersama," kata Mardani.
"Saya melihatnya ketika Pak Prabowo masuk kekecewaan itu ada sebagian pendukung 02, ketika Bang Sandi masuk agak sempurna kekecewaannya," ungkapnya.
Dengan begitu menurut Mardani kondisi tersebut justru tidak baik untuk proses demokrasi.
Dikatakannya bahwa setelah masuknya Prabowo dan Sandi, secara umumnya adalah Gerindra, maka tidak ada keseimbangan antara koalisi dengan oposisi.
"Dan ini tidak sehat buat demokrasi yang sehat, secara logika dan etika partai atau figur pendukung Pak Prabowo menjadi kekuatan penyeimbang di luar, menjadi oposisi akurasi publik akan terakomodasi dengan baik oleh kelompok opsisi untuk check and balance. Dan itu sehat," jelas Mardani.
"Kita punya pola pikir yang berbeda-beda dan untuk itu kita perlu bersama-sama menyehatkannya bukan mengawinkannya secara paksa," tegasnya menutup.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Natal Dalam Bahasa Inggris Lengkap dengan Artinya, Langsung Copy dan Kirim Lewat WA
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul Prabowo Terkesan Lupakan Pendukungnya, Refly Harun Berharap Sadar: Kecuali kalau Tak Peduli Lagi, https://wow.tribunnews.com/2020/12/24/prabowo-terkesan-lupakan-pendukungnya-refly-harun-berharap-sadar-kecuali-kalau-tak-peduli-lagi?page=all.