Gempa Sulbar
Ada Fenomena yang Cukup Aneh dan Tidak Lazim, 4 fakta Terbaru Gempa Majene, Sulawesi Barat
BMKG mengatakan bahwa gempa bumi Majene memang minim terjadi gempa susulan, tetapi hal ini masih sulit untuk diprediksi.
TRIBUNKALTIM.CO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa gempa bumi Majene memang minim terjadi gempa susulan, tetapi hal ini masih sulit untuk diprediksi.
Seperti diketahui pada hari Sabtu (16/1/2021) pukul 06.32 WIB, wilayah Majene dan Mamuju Barat Barat kembali diguncang oleh gempa susulan dengan besarnya m 4.8.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa ini terletak di darat pada jarak 29 kilometer tenggara kota Mamuju.
Ketua Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada Kompas.com, Sabtu (16/1/2021) mengatakan bahwa pusat gempa itu relatif sedikit bergeser ke utara dari kluster seismisitas yang sudah dipetakan.
Baca juga: Beredar Pesan Mamuju akan Dilanda Gempa Dahsyat Plus Tsunami? BMKG Minta Warga Jauhi Pantai & Lereng
Baca juga: Aksi Heroik TNI di Gempa Mamuju, Pasang Badan Lindungi Istri & Anak dari Reruntuhan, Ada yang Tewas
Dijelaskannya lagi, Gempa ini adalah gempa ke-32 yang terjadi sejak terjadinya Gempa Pembuka dengan magnitudo 5,9 pada Kamis 14 Januari 2021 siang hari pukul 13.35 WIB.
Namun, gempa bumi ini menjadi gempa ke-23 setelah gempa utama dengan magnitude 6.2 pada hari Jumat, 15 Januari 2021 pagi di 01.28 WIB.
Berikut adalah 4 fakta yang terkait dengan Gempa Majene, Sulawesi Barat:
1. Gempa Besar dan Fenomena Aneh
Daryono berkata, berdasarkan rekaman aktivitas gempa Majene, produktivitas gempa-susulannya sangat rendah.
Padahal di lapangan, stasiun seismik milik BMKG sudah cukup baik sebarannya di daerah tersebut.
Berdasarkan kenyataan tersebut, gempa-gempa kecil pun akan dapat terekam dengan baik.
"Namun hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa gempa Majene ini memang miskin gempa susulan (lack of aftershocks).
Baca juga: NEWS VIDEO Suster Mia Meninggal Setelah Selamatkan Bayi di RS Mitra Mamuju Saat Gempa Susulan