Berita Nasional Terkini
REAKSI Gibran Saat Jokowi Dicibir Buat Megawati Menangis, Sebut Sudah Risiko & Tak Pernah Protes
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka turut menanggapi banyaknya hinaan yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menahan tangisnya saat bicara soal bagaimana masih banyak orang yang menghina Presiden Joko Widodo.
Bahkan nama Bu Mega sempat menjadi tranding di Twitter dengan lebih 3 ribu Tweet dari netizen.
Megawati jadi tranding bermula saat dirinya menyatakan pembelaan terhadap Presiden Joko Widodo.
Hal itu disampaikan Ketum PDIP itu saat memberikan sambutan peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci, Pura Besakih, Bali, secara daring, Rabu (18/8/2021).
Baca juga: PERINTAH Terbaru Jokowi untuk Kepala Daerah Seluruh Indonesia: Bulan Agustus Habiskan Stok Vaksin
Megawati menganggap, Presiden Jokowi sampai kurus badannya karena tak henti memikirkan rakyat.
Bahkan mengaku sering menangis ketika Jokowi mendapatkan cibiran dari masyarakat.
Ia juga tak segan-segan menyebut pihak yang sering menyerang Jokowi adalah pengecut.
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka turut menanggapi banyaknya hinaan yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak lain adalah ayahnya sendiri.
Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul artikel Jokowi Sering Dihina Buat Megawati Menangis, Gibran Malah Tanggapi Santai: Udah Risiko, Udah Biasa, Gibran malah menanggapi hinaan tersebut dengan santai tentu hal itu berbeda dengan Ketum PDIP.
Gibran mengatakan, hinaan yang diberikan kepada Presiden Jokowi adalah hal biasa dan sudah menjadi risikonya.
Sehingga menurutnya tidak perlu untuk ditanggapi dan lebih baik untuk bekerja saja.
"Ya enggak apa-apa, udah risiko, udah biasa juga. Kerjo wae rasah (kerja saja tidak usah) diurus. Enggak usah ditanggapi, santai wae," kata Gibran dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (20/8/2021).
Banyaknya hinaan terhadap Presiden Jokowi pun tak membuat Gibran dan keluarganya berniat untuk memprotes atau melaporkan orang-orang yang melakukan penghinaan.
Baca juga: Beraninya RS di Jakarta Masih Ada yang Patok Tarif Tes PCR Tinggi, Instruksi Jokowi Tak Digubris
Pasalnya penghinaan tersebut menurut Gibran adalah sebuah risiko yang harus ditanggung Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara.
"Biasa aja, enggak gimana-gimana. Kita enggak pernah melaporkan, enggak pernah protes atau apa. Udah resiko," ungkap Gibran.