TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Adanya permintaan untuk pembubaran program Sigap Sejahtera terlontar dalam Rapat Paripurna Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi-Fraksi DPRD dalam persetujuan terhadap Raperda menjadi Perda.
Hal tersebut dipaparkan oleh Fraksi Nasdem, Sujarwo yang dipertegas oleh Ketua DPRD Berau, Madri Pani.
Pihaknya meminta kepada Pemkab Berau agar program Sigap Sejahtera untuk ditiadakan di tengah APBD Berau yang mengalami penyusutan.
“Sigap ini kan intinya pendamping kampung yang digaji melalui APBD dengan kerja sama dengan pihak perusahaan, kami rasa anggarannya terlalu sia-sia jika menggunakan APBD di tengah kondisi Pandemi,” ungkap Ketua DPRD Berau, Madri Pani kepada TribunKaltim.co, Senin (23/8/2021).
Pihaknya menjelaskan permintaan pembubaran tersebut juga melihat kondisi keuangan daerah, dan adanya masukan dari beberapa kampung yang beranggapan bahwa pejuang sigap tidak begitu banyak membantu.
Baca juga: Pemkab Berau Luncurkan Pejuang Sigap Sejahtera 2021, Bupati Harapkan Bisa Bantu Pemerintah Kampung
Apalagi, kampung sudah memiliki aparaturnya sendiri yang seharusnya sudah sangat cukup untuk meningkatkan kesejahteraan dan memfasilitasi kampung.
“Kalau mau programnya tetap ada, sebaiknya cari dari sumber dana lain. Pertimbangkan pula, apakah fungsinya sudah benar,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Berau Gamalis mengakui akan cukup berat jika Program Sigap Sejahtera langsung begitu saja ditiadakan.
Apalagi, program tersebut masuk dalam 18 program prioritas masa pemerintahan Sri Juniarsih-Gamalis.
“Saya rasa program tersebut sejauh ini berjalan dengan baik, itu juga menjadi program pemerintahan terdahulu. Jika memang programnya tidak baik, tentu tidak diprogramkan sejak dulu,” bebernya.
Sejauh ini, tujuan dari Sigap Sejahtera sendiri merupakan program unggulan pemerintah daerah untuk memfasilitasi pemerintah dan masyarakat kampung.
Baca juga: DPRD Berau Sahkan Tiga Perda, Bupati Sri Juniarsih: Semoga Bisa Kami Laksanakan
Program tersebut juga menjadi rangka memperkuat dan mempercepat proses pembangunan SDM di Kabupaten Berau.
Gamalis tidak menutup telinga terkait adanya protes dari beberapa kampung yang tidak setuju dengan adanya tenaga Sigap Sejahtera yang hendak membantu kampungnya.
Namun, baginya, hal tersebut terjadi hanya pada beberapa kampung saja.
Hal itu tidak sebanding dengan dukungan kampung lain, yang lebih setuju dengan adanya bantuan Sigap Sejahtera.