Berita Kubar Terkini
Diduga Terjangkit Virus, Belasan Hewan Babi Ternak di Kutai Barat Mendadak Mati
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kutai Barat mengaku resah dengan adanya belasan hewan babi ternak.
Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kutai Barat mengaku resah dengan adanya belasan hewan babi ternak milik warga di salah satu Kampung di Kutai Barat baru-baru ini mendadak mati.
Keresahan Distan Kubar ini bukan tanpa alasan, sebab dari informasi yang beredar. Ada kemungkinan virus ASF saat ini sudah masuk ke wilayah Kubar dan juga Mahakam Ulu (Mahulu).
Apalagi beberapa hari lalu di Mahulu juga diketahui banyak hewan ternak babi yang mengalami hal serupa.
"Ada informasi belasan ekor hewan ternak babi yang mati mendadak di Mahulu. Kemudian dapat laporan juga bahwa disini (Kubar) juga terjadi," kata Kepala Distan Kubar, Petrus melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sapriansyah saat diwawancarai TribunKaltim.co di ruang kerjanya, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Waspada Virus Serang Ternak di Malinau, Kenali Gejala Penyakit ASF pada Babi dan Cara Pencegahannya
Belasan ekor hewan ternak yang mati mendadak tersebut diketahui berlokasi di Kampung Temula, Kecamatan Nyuatan yang tidak begitu jauh dari pusat ibu kota kabupaten.
Sehingga Distan Kubar pun segera berkoordinasi untuk turun kelapangan dan mengambil sampel untuk di kirim ke laboratorium Provinsi agar bisa segera diperiksa.
"Besok tim akan turun kesana untuk ambil sampelnya," ucapnya.
Kemungkinan virus tersebut menjangkiti hewan ternak di wilayah Kubar memang sangat dikhawatirkan.
Apalagi saat ini Kubar juga sedang mengembangkan sentra peternakan babi. Sehingga sangat besar resikonya untuk hewan ternak babi ini mati mendadak jika memang virus tersebut memang sudah ada di Kubar.
Baca juga: Perketat Jalur Lalu Lintas, Balai Karantina Pertanian Klas II Tarakan Minta Warga Waspada ASF
Memang ini tidak berpengaruh pada manusia dan hewan lain. Tapi jika terjangkit di hewan ternak babi lainnya maka sentra peternakan babi disini bisa habis semua.
"Apalagi untuk hewan ternak babi ini memang menjadi konsumsi mayoritas masyarakat disini," jelasnya.
Untuk itu, upaya lain yang dilakukan oleh Distan Kubar selama menunggu hasil pemeriksaan sampel adalah memberikan injeksi antibiotik pada hewan ternak disekitar lokasi tersebut.
Selain itu, akan menelusuri lagi bagaimana hewan ternak tersebut bisa mati mendadak.
Baca juga: Virus ASF Ancam Peternak Babi, Dinas Pertanian Malinau Akan Batasi Mobilisasi Komoditas
Awal mulanya kan ini kejadian ini di Berau, kemudian Kutim dan sekarang Mahulu juga.
"Kalau di Berau itu sudah positif ASF. Yang kita khawatirkan bahwa virus ini dikarenakan peternak ada membeli bibit hewan yang terjangkit. Mungkin karena murah dan tidak tahu," pungkasnya. (*)