Berita Nasional Terkini
Pendemo yang Desak Anies Baswedan Batalkan Formula E Dibubarkan Polisi, Sindir 7 Fraksi di DPRD DKI
Pendemo yang desak Anies Baswedan batalkan Formula E dibubarkan polisi, sindir 7 fraksi di DPRD DKI
TRIBUNKALTIM.CO - Penolakan terhadap rencana gelaran balap mobil listrik Formula E di Jakarta makin meluas.
Sekelompok pengunjukrasa mendatangi Balaikota DKI dan mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membatalkan Formula E.
Namun, menuntut Formula E dibatalkan langsung dibubarkan polisi.
Alasannya, unjuk rasa dilakukan di masa PPKM dan berpotensi menyebarkan Covid-19.
Sebelumnya, Fraksi PSI dan PDIP mengajukan Hak Interpelasi kepada Anies Baswedan untuk menjelaskan alasan ngotot menggelar Formula E.
Diketahui, Pemprov DKI menggelontorkan triliunan rupiah demi menjadi tuan rumah penyelenggaraan Formula E di 2022.
Baca juga: Cuitan Terbaru Tsamara Amany, Sentil Anies Baswedan soal Formula E, Mengapa Takut Pak Gubernur?
Namun, 7 fraksi lainnya di DPRD DKI justru mendukung langkah Gubernur DKI Anies Baswedan menggelar Formula E.
Dilansir dari Wartakota.com dalam artikel berjudul PPKM Masih Berlaku, Polisi Bubarkan Demonstrasi Menolak Formula E di Balai Kota, Kepolisian Sektor Gambir membubarkan demonstran yang berunjuk rasa di kantor Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (3/9/2021) siang.
Alasannya, saat ini DKI Jakarta masih berada dalam situasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
“Massa dari manapun yang melaksanakan kerumunan di masa PPKM, akan kami bubarkan,” ujar Budi di Balai Kota DKI pada Jumat (3/9/2021).
Menurutnya, langkah ini dilakukan ini untuk menghindari adanya penyebaran Covid-19 yang terjadi di kalangan para demonstran.
Daripada berunjuk rasa yang menimbulkan kerumunan, Budi mengimbau massa untuk tetap berada di rumah demi menghindari penyebaran Covid-19.
“Ingat punya keluarga di rumah, anak-anak itu pada dipikirkan apa,” kata Budi kepada massa.
Budi lalu meminta kepada massa untuk menahan diri agar tidak berunjuk rasa.
Setelah pandemi selesai atau tingkat PPKM diturunkan, masyarakat dapat kembali berunjuk rasa.