Berita Nasional Terkini
BLAK-BLAKAN Plt Ketum PSI, Giring Sebut Gubernur Anies Pembohong Karena Pura-pura Peduli
Giring mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan sebutan pembohong karena kerap menunjukkan sikap pura-pura peduli.
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut pembohong.
Sebutan tersebut datang dari pelaksana tugas atau Plt Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yakni Giring Ganesha.
Pria yang akrab disapa Giring Nidji menyebut Gubernur Anies pembohong bukan tanpa alasan.
Ia mengatakan orang nomor satu di DKI Jakarta dengan sebutan pembohong karena kerap menunjukkan sikap pura-pura peduli terhadap penderitaan rakyat di tengah pandemi.
Maka, Giring pun berharap agar Indonesia jangan sampai jatuh ke tangan Anies Baswedan pada Pilpres 2024, mendatang.
Baca juga: Resmi, KPK Panggil Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI, Diduga Ada Kerugian Negara Ratusan Miliar
Baca juga: Anies Baswedan Pamer Sukses Indonesia Tangani Covid-19 Gelombang ke -2, Dunia Dibuat Tercengang
Baca juga: Dijodoh-jodohkan Sama Anies Baswedan di Pilpres 2024, Sandiaga Uno: Romantis, CLBK Balikan Sama Dia
“Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat," kata Giring dalam keterangan resminya dikutip dari Tribunnews.com dengan judul artikel Plt Ketum PSI Giring: Jangan Sampai Indonesia Jatuh ke Tangan Anies Baswedan, Senin (20/9/2021).
"Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan,” tuturnya.

Giring juga menilai, Anies selalu menampakkan diri peduli dengan penderitaan rakyat di masa pandemi.
Untuk menguji hal tersebut, Giring mengajak publik melihat Anies membelanjakan uang rakyat di masa pandemi.
“APBD Jakarta yang begitu besar dia belanjakan untuk kepentingan ego pribadi untuk maju sebagai calon presiden 2024. Dia mengabaikan tekanan rakyat yang meminta dia membatalkan rencana balap mobil Formula E dan menggunakan Rp 1 triliun uang rakyat untuk acara tidak berguna itu,” ucap Giring.
Uang muka acara Formula E dibayar Anies pada saat pemerintah secara resmi mengumumkan negara dalam keadaan darurat karena pandemi.
“Uang sebanyak itu dihabiskan Anies di tengah penderitaan rakyat yang sakit, meninggal dunia, dan hidupnya susah karena pandemi. Uang Rp 1 triliun dia keluarkan padahal rakyat telantar tidak bisa masuk rumah sakit yang penuh. Rakyat kesulitan makan karena kehilangan pekerjaan, “ ujar Giring.
Baca juga: Anies Baswedan Diminta Rp 2,4 T, PSI Beber Komitmen Fee Formula E di Negara Lain Kecil Bahkan Gratis
Ironisnya, di tengah semua penderitaan rakyat, Anies mengatakan menyerah, tidak bisa mengatasi situasi.
Ia mengaku tidak punya dana untuk mengatasi Covid-19 dan meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 di Jakarta.
“Saya percaya, kejujuran adalah resep penting untuk keluar dari krisis. Situasi genting akibat pandemi ini memerlukan keterbukaan dan transparansi. Karena hanya dengan itu kita bisa mengidentifikasi masalah dengan benar dan mencari jalan keluar dari krisis,” terang Giring.