Teleskop Hubble Temukan Fakta Mengejutkan di Luar Angkasa, Ada 6 Galaksi Mati Secara Misterius

Teleskop Hubble mendeteksi adanya enam galaksi yang diketahui telah mati secara misterius.

Editor: Doan Pardede
Unsplash/NASA
Teleskop Hubble sudah digunakan selama lebih dari 30 tahun untuk membantu ilmuwan meneliti luar angkasa. 

TRIBUNKALTIM.CO -  Pada awal 2021, Teleskop Hubble mendeteksi adanya enam galaksi yang diketahui telah mati secara misterius.

Penemuan ini mengejutkan para ilmuwan yang meneliti peristiwa-peristiwa ruang angkasa.

Enam galaksi besar tersebut tampaknya telah mati selama periode aktif kelahiran bintang-bintang di angkasa.

Mengutip Bobo.id di artikel berjudul Mengejutkan Para Ilmuwan, Teleskop Hubble Temukan 6 Galaksi Mati Secara Misterius, enam galaksi tersebut kehabisan gas hidrogen dingin yang dibutuhkan untuk membuat bintang-bintang.

Baca juga: Tabrakan Antar Galaksi Awal Terjadi Kiamat, Waktunya Diperkirakan 5 Miliar Tahun Lagi

Baca juga: MISTERI LUBANG HITAM di Galaksi Spiral NGC 3147, Piringan Gas Tipis Berputar dalam Jarak Dekat

Baca juga: Ditemukan Lubang Hitam Supermasif Berukuran 40 Miliar Kali Matahari, Berada di Galaksi Bima Sakti

Kate Whitaker, seorang asisten profesor astronomi dari Universitas Massachusetts dan para penulis penelitian menyatakan pendapatnya melalui siaran pers NASA.

Katanya, pada masa ini seharusnya setiap galaksi membentuk banyak bintang karena ini adalah zaman puncak pembentukan bintang.

Tanpa adanya gas hidrogen dingin yang membentuk bintang-bintang baru dan sebagai bahan bakar bintang, galaksi-galaksi tersebut bisa dikatakan mati.

Teleskop Hubble sudah digunakan selama lebih dari 30 tahun untuk membantu ilmuwan meneliti luar angkasa.
Teleskop Hubble sudah digunakan selama lebih dari 30 tahun untuk membantu ilmuwan meneliti luar angkasa. (Unsplash/NASA)

Penelitian ini sudah dipublikasikan melalui Jurnal Nature pada 22 September 2021.

Namun, galaksi-galaksi juga bisa melakukan peremajaan atau terbentuk kembali dengan cara menyerap galaksi-galaksi kecil dan gas awan di sekitarnya.

Mengenai penyebab kematian galaksi-galaksi tersebut, para peneliti dan ilmuwan masih belum mengetahui alasannya.

Teleskop Hubble yang membantu para ilmuwan mengerjakan tugasnya ini memiliki fungsi untuk mendeteksi galaksi-galaksi.

Baca juga: Ditemukan Ribuan Lubang Hitam di Pusat Galaksi Bima Sakti, Melahap Seluruh Planet di Sekitarnya

Namun, galaksi-galaksi yang ada di ruang angkasa tersebut jaraknya sangat jauh, sehingga harus menggunakan teknik pelensaan gravitasi.

Artinya, tim peneliti menggunakan teleskop alami yang berasal dari gugus galaksi supermasif yang lebih dekat dengan bumi.

Cahaya dari objek yang jauh tersebut dapat diperbesar dengan bantuan gravitassi dari gugus galaksi supermasif tersebut.

Dengan menggunakan pelensaan gravitasi dari teleskop alami ini, para peneliti dapat melihat galaksi yang jaraknya jauh, supermasif, dan pertama menghentikan pembentukan bintang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved