Berita Nasional Terkini
Bukan Hanya Bela Moeldoko, Terjawab Penyebab Kader Demokrat Marah ke Yusril, Herzaky: Ada Rupiahnya
Bukan hanya bela Moeldoko, terjawab penyebab kader Partai demokrat marah ke Yusril Ihza Mahendra, Herzaky Mahendra Putra: Ada rupiahnya
TRIBUNKALTIM.CO - Hubungan antara Partai Demokrat dengan pengacara Yusril Ihza Mahendra memanas.
Semua bermula saat Yusril Ihza Mahendra bersedia menjadi pengacara untuk 4 eks kader yang dipecat Partai Demokrat.
Eks kader ini memberi kuasa ke Yusril Ihza Mahendra untuk menggugat AD/ART kubu Agus Harimurti Yudhoyono.
Para elit Partai Demokrat menilai Yusril Ihza Mahendra ikut membela kubu Moeldoko.
Alhasil, serangan-serangan bernada personal terlontar dari elit-elit Partai Demokrat kepada Yusril.
Baca juga: Bukan Yusril, Andi Mallarangeng Minta Demokrat Kubu AHY Waspada Tokoh Ini, Setuju dengan Mahfud MD
Baca juga: Akhirnya Demokrat Kubu AHY Akui Pernah Dekati Yusril Demi Lawan Moeldoko, Batal Harga Tak Masuk Akal
Baca juga: Jawaban Elegan Yusril Soal Tuduhan Rp 100 Miliar dari Andi Arief, Ditolak AHY, Beralih ke Moeldoko
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyebut ada alasan lain yang membuat kader Partai Demokrat geram dengan Yusril.
Yusril Ihza Mahendra dinilai mengatasnamakan demokrasi sebagai alasan menggugat AD/ART Partai Demokrat kubu AHY.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pihaknya meyakini akan memenangi proses hukum atas uji materi terhadap AD/ART Partai Demokrat ke Mahkamah Agung.
Uji materi itu diajukan oleh kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang melalui kuasa hukumnya, Yusril Ihza Mahendra.
Keyakinan itu diambil berdasarkan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menilai bahwa langkah Yusril tidak ada gunanya.
"Kami yakin di pihak yang benar.
Pak Menko Mahfud juga sudah sampaikan, JR (judicial review) Yusril tidak ada gunanya.
Seperti Ketum AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sampaikan, kami tidak gentar. Kami akan hadapi," kata Herzaky kepada Kompas.com, Jumat (1/10/2021).
Moeldoko dijadikan Ketum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang pada 5 Maret 2021.
Namun, pemerintah tidak mengesahkan hal tersebut melalui Kementerian Hukum dan HAM pada 31 Maret 2021.
Akan tetapi, Herzaky menyebut bahwa ada peristiwa yang terjadi seminggu sebelum terbit keputusan Kemenkumham soal penolakan pengesahan KLB Deli Serdang.